Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) kembali menunjukkan kreativitasnya dalam menciptakan media pembelajaran inovatif yang bermanfaat bagi anak-anak usia dini. Kegiatan implementasi karya kali ini dilakukan di TK Pertiwi 32 oleh dua mahasiswa, yaitu Fairus Habibah dan As Syifa Rahmawati, dengan bimbingan dan dukungan penuh dari kepala sekolah, Ukhdina Martin, S.Pd.
Dalam pelaksanaan kegiatan, kedua mahasiswa tersebut memperkenalkan hasil karya mereka kepada guru dan peserta didik TK Pertiwi 32 sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pengembangan pembelajaran anak usia dini. Karya pertama dibuat oleh Fairus Habibah, berupa media edukatif "Fun Flannel Board: Mengenal Huruf dan Angka", sedangkan karya kedua oleh As Syifa Rahmawati, berupa poster berisi bagian-bagian anggota tubuh manusia. Keduanya merupakan media pembelajaran yang dirancang sesuai dengan karakteristik anak usia dini agar proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan bermakna.
Media "Fun Flannel Board: Mengenal Huruf dan Angka" karya Fairus Habibah dibuat menggunakan bahan kain flanel berwarna cerah dan lembut yang aman bagi anak-anak. Media ini dirancang untuk membantu anak dalam mengenal huruf dan angka dengan cara bermain, menempel, dan mencocokkan. Melalui media ini, anak-anak tidak hanya belajar mengenal bentuk huruf dan angka, tetapi juga berlatih membedakan huruf yang mirip, seperti "b" dan "d" atau "p" dan "q". Aktivitas ini melatih konsentrasi, koordinasi mata dan tangan, serta kemampuan mengenal simbol-simbol dasar dalam membaca dan berhitung.
Fairus Habibah menjelaskan bahwa alasan ia membuat media tersebut adalah untuk menciptakan alat pembelajaran yang interaktif dan tidak membosankan bagi anak usia dini. "Anak-anak cenderung lebih cepat memahami sesuatu jika mereka bisa melihat, menyentuh, dan melakukan langsung. Melalui flannel board ini, mereka belajar sambil bermain, menempel huruf dan angka dengan rasa gembira," ujarnya.
Kegiatan implementasi dilakukan di kelas B TK Pertiwi 32. Anak-anak terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan. Mereka diajak menempelkan huruf sesuai urutan abjad, mencocokkan angka dengan jumlah gambar dari potongan kain flanel kecil, serta menyebutkan huruf dan angka yang ditempel. Guru berperan aktif dalam memberikan bimbingan dan pujian agar anak-anak semakin bersemangat.
Kepala sekolah Ukhdina Martin, S.Pd.AUD memberikan apresiasi terhadap media edukatif karya Fairus. Menurutnya, flannel board merupakan alat yang menarik dan efektif untuk membantu anak belajar huruf dan angka. "Media seperti ini sangat bermanfaat. Anak-anak menjadi lebih aktif, terlibat langsung, dan tidak mudah bosan. Kami sangat terbantu dengan adanya inovasi ini," ungkapnya.
Selain Fairus, mahasiswa As Syifa Rahmawati juga turut mengimplementasikan karya media edukatif berupa poster bagian anggota tubuh manusia. Poster ini berwarna cerah dan menampilkan gambar tubuh manusia beserta tulisan nama bagian-bagiannya, seperti kepala, mata, hidung, tangan, dan kaki. Media ini bertujuan membantu anak-anak mengenal dan memahami bagian-bagian tubuh mereka dengan cara yang menarik dan mudah diingat.
As Syifa menjelaskan bahwa ide pembuatan poster tersebut berawal dari pentingnya mengenalkan anggota tubuh pada anak usia dini agar mereka lebih mengenal diri sendiri dan memahami pentingnya menjaga kesehatan tubuh. "Saya ingin anak-anak mengetahui fungsi setiap bagian tubuh dan belajar mencintai tubuh mereka sendiri. Dengan begitu, mereka akan lebih sadar untuk menjaga kebersihan dan kesehatan sejak kecil," tutur As Syifa.
Kegiatan implementasi dilakukan dengan cara guru memperlihatkan poster besar di depan kelas dan mengajak anak-anak menunjuk bagian tubuh sesuai instruksi. Misalnya, ketika guru mengatakan "mana mata?", anak-anak serentak menunjuk mata mereka. Kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu "Kepala, Pundak, Lutut, Kaki" agar suasana belajar lebih ceria. Anak-anak terlihat bersemangat dan gembira mengikuti instruksi sambil menirukan gerakan.
Guru-guru di TK Pertiwi 32 menyambut baik penggunaan poster tersebut karena dinilai membantu anak memahami materi secara visual dan konkret. Kepala sekolah Ukhdina Martin menyatakan bahwa media pembelajaran sederhana seperti poster tetap memiliki peran penting dalam dunia PAUD. "Poster ini sangat efektif, apalagi untuk anak dengan gaya belajar visual. Selain menarik, juga memperindah ruang kelas," ujarnya.
Kedua mahasiswa merasa senang karena karya mereka diterima dengan baik oleh pihak sekolah dan anak-anak. Mereka menilai bahwa proses implementasi menjadi pengalaman berharga dalam memahami dunia pendidikan anak usia dini secara langsung. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya diuji dalam kemampuan menciptakan media edukatif, tetapi juga dalam kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan guru, serta mengelola kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak.