ByBagus Hasan
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah diterima secara luas dan telah bersifat final.
Karena itu, ujarnya, jangan ikuti dan jangan percaya pada kelompok-kelompok tertentu yang ingin merubah Pancasila sebagai Ideologi Negara dengan ideologi lain atau ideologi diluar Pancasila.
Ia menambahkan Pancasila sebagai dasar negara merupakan hasil kesepakatan bersama para Pendiri Bangsa yang kemudian sering disebut sebagai sebuah Perjanjian Luhur bangsa Indonesia.
"Kalau ada kelompok/orang yang akan merubah Pancasila padahal dia juga sedang menikmati kemerdekaan, pasti sudah disusupi ideologi dari luar untuk menghancurkan Indonesia, karena Pancasila itu pemersatu bangsa," kata Gatot.
Gatot mengatakann, Bung Karno pernah mengingatkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berideologi Pancasila bukan milik satu golongan, bukan milik satu agama, bukan milik satu suku, tetapi milik kita semuanya dari Sabang sampai Merauke.
"Demikian juga Presiden RI Ir. Joko Widodo pernah mengingatkan bahwa Pancasila harus diamalkan, dikonkritkan, diimplementasikan, dikerjakan secara kehidupan berbangsa dan bernegara serta dalam kehidupan sehari-hari," tuturnya.
Gatot mengkritik jika ada sosok-sosok yang dianggap pemuka agama oleh satu kelompok masyarakat, namun menentang ideologi Pancasila. Menurutnya, bila ada ulama yang ingin mengubah Pancasila, maka dipastikan ulama itu dibayar untuk merusak Indonesia.
"Kalau ada yang mengaku ulama, ingin mengubah Pancasila, maka pasti itu ulama dari luar yang dibayar untuk merusak Indonesia karena ulama Indonesia tidak akan memecah belah keutuhan negara," ujarnya.
Gatot menegaskan dasar negara, yakni Pancasila juga sudah disepakati oleh para pendiri bangsa, termasuk pemuka agama di dalamnya. Maka, sangat tidak mungkin jika saat ini ada pemuka agama yang justru menentang, apalagi ingin mengubah Pancasila sebagai dasar negara.
Sumber: syiarnusantara.id