Ketika inflasi mulai meningkat dan berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi, Bank Indonesia dapat menerapkan kebijakan moneter kontraktif. Kebijakan ini dilakukan dengan cara menaikkan suku bunga acuan. Tujuan utama dari kenaikan suku bunga adalah mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Dengan suku bunga yang lebih tinggi, masyarakat dan pelaku usaha akan cenderung menabung lebih banyak karena bunga simpanan meningkat. Selain itu, biaya pinjaman menjadi lebih mahal sehingga konsumsi dan investasi yang menggunakan dana pinjaman akan berkurang. Pengurangan permintaan barang dan jasa ini akan membantu menekan kenaikan harga dan mengendalikan inflasi.
Namun, meskipun kebijakan ini efektif untuk menekan inflasi, Bank Indonesia harus berhati-hati karena kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi. Biaya pinjaman yang mahal bisa mengurangi investasi dan konsumsi secara drastis, yang pada akhirnya bisa memicu perlambatan ekonomi atau bahkan resesi.
Selain menaikkan suku bunga, Bank Indonesia juga melakukan langkah lain seperti operasi pasar terbuka dan pengaturan cadangan wajib minimum bank untuk menjaga stabilitas moneter dan nilai tukar rupiah. Langkah-langkah ini secara bersama-sama membantu menjaga inflasi tetap terkendali tanpa menimbulkan tekanan berlebihan pada perekonomian.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI