Mohon tunggu...
Syatira Anjani
Syatira Anjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

just out here social networking

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Undip Ajak Masyarakat Terapkan Cashless Living untuk Cegah Penularan Covid-19

15 Februari 2021   04:58 Diperbarui: 15 Februari 2021   05:58 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Ilustrasi cashless payment menggunakan Gopay (sumsel.tribunnews.com)

CILEUNGSI, BOGOR (07/02) – TIM 1 Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro 2020/2021 telah menjalankan kegiatan-kegiatan program kerja selama empat minggu, terhitung dari tanggal 4 Januari 2021 yang lalu. Tema Kuliah Kerja Nyata yang diangkat semester ini adalah “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”, dimana mahasiswa harus berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi di wilayah sekitar.

Dari tema tersebut kemudian dipecah menjadi dua subtema sebagai landasan pembuatan program kerja, yaitu program kerja Sustainable Development Goals (SDGs) dan program kerja COVID-19.

Adanya pandemi virus COVID-19 telah menyebabkan berbagai macam persoalan serius di seluruh lini sektor kehidupan masyarakat. Mulai dari persoalan ekonomi, sosial, politik, hingga ketenagakerjaan. Di Indonesia pun, wabah pandemi virus COVID-19 telah “memaksa” pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan khusus dengan menghimbau penghentian sementara aktivitas-aktivitas yang menimbulkan kerumunan, seperti aktivitas pendidikan di sekolah, pekerjaan di perusahaan, kegiatan di ruang umum, hingga keagamaan di rumah ibadah. 

Bahkan, badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa ada kemungkinan risiko infeksi virus corona atau COVID-19 ditransmisikan lewat transaksi menggunakan uang kertas. Transaksi uang yang kerap berpindah-pindah tangan, dianggap bisa mengkontaminasi bakteri serta virus penyakit. WHO menyarankan masyarakat beralih ke pembayaran tanpa uang tunai atau cashless. Maka dari itu, Bank Indonesia (BI) juga ikut serta dalam mengajak masyarakat untuk menggunakan pembayaran non-tunai atau Cashless Payment

Masyarakat Indonesia sudah tidak asing dengan alat pembayaran non-tunai atau Cashless Payment. Cashless Payment mulai populer di Indonesia tahun 2014, sejak Bank Indonesia memulai Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang menjadi langkah awal mewujudkan masyarakat pembayaran tanpa uang tunai. Cashless Payment membuat transaksi menjadi lebih aman, praktis, mudah dan efisien. Salah satu bentuk Cashless Payment yaitu E-Wallet. Namun, di lingkungan RT 003 RW 010 Limusnunggal yang mayoritas penduduknya baby boomers, tidak sedikit warga yang belum memahami atau terbiasa dalam menggunakan aplikasi E-Wallet untuk sehari-hari. Dengan fenomena yang ada, mahasiswa mengambil langkah untuk membuat edukasi berjudul “Rubah Gaya Hidup Dengan Cashless Payment: Stay Mindful to Stop the Spread” sebagai bentuk ajakan untuk mengurangi kontak fisik selama pandemi ini, serta cara mudah untuk mengatur keuangan pribadi.

Sebelumnya, apa itu E-Wallet? E-Wallet merupakan sebuah program yang memungkinkan penggunanya menyimpan uang digital dan melakukan transaksi dengan mudah kapanpun dan dimanapun. E-Wallet termasuk dalam jenis E-Money, dimana uang tersimpan pada server. Diketahui, alat pembayaran non-tunai atau E-Wallet yang bisa digunakan masyarakat dalam bertransaksi kini sudah beragam. Mulai dari Gopay, Ovo, Dana, LinkAja, dan yang lainnya. Sementara, perusahaan bank juga memiliki pembayaran nontunai seperti e-Money dari Bank Mandiri, Flazz dari BCA, dan Brizzi dari BRI. 

Gambar 2. Edukasi
Gambar 2. Edukasi "Rubah Gaya Hidup Dengan Cashless Payment" melalui Zoom Meeting
Output dari program kerja ini merupakan e-module yang berisi tentang materi-materi mendasar mengenai aplikasi E-Wallet yang sedang marak di Indonesia. Sengaja yang dipilih hanya beberapa aplikasi tertentu, agar lebih praktis digunakan di berbagai tempat umum, akses yang lebih mudah, serta keamanan yang sudah terjamin. Pertama, mahasiswa mengundang warga untuk menghadiri Zoom Meeting yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Januari 2021. Zoom Meeting tersebut berhasil dihadiri oleh beberapa warga RT 003 RW 010. Sembari bersosialisasi, terbukti bahwa memang mayoritas warga belum terbiasa dengan mengandalkan aplikasi-aplikasi E-Wallet yang beredar. Akhirnya, mahasiswa memberi demo cara menggunakan aplikasi seperti Gopay, OVO, DANA, LinkAja, dan ShopeePay serta menginfokan cara mendapatkan promo-promo seru saat transaksi. Selain itu, dihimbaukan juga cara pengaturan porsi dana yang dimasukan ke dalam aplikasi-aplikasi tersebut. Dengan ini, warga jadi lebih tertarik dalam menerapkan cashless living serta mengurangi potensi penyebaran wabah COVID-19. 

Pada akhirnya, bisa ditarik kesimpulan bahwa cashless living bukanlah solusi untuk menghentikan pandemi COVID-19. Namun, bukan berarti gerakan cashless payment harus dikurangi karena terbukti bahwa hal-hal kecil seperti transaksi sehari-hari bisa mengancam nyawa. Cashless society tetap harus digalakkan sampai batas maksimal, terutama pada setiap sektor yang akan lebih baik jika mengadopsi sistem non-tunai. Selain itu, kita juga harus tetap bahu membahu dan mengajak seksama untuk stay mindful to stop the spread!

Penulis: Syatira Anjani (S-1 Manajemen)

DPL: Eva Annisa, S.Farm., Apt., M.Sc.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun