Mohon tunggu...
Syarif Perdana Putra
Syarif Perdana Putra Mohon Tunggu... Fresh Graduate at Institut Bisnis Nusantara

Content Writer Enthusiast | Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan dan Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan |

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gak Harus Sakit Dulu Baru Periksa, Kesehatan Itu Bukan Buat Ditunda !!!

9 Juni 2025   12:15 Diperbarui: 8 Juni 2025   16:58 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar, foto orang yang sedang flu, Sumber : https://www.pexels.com/@Gustavo Fring

Jangan Tunggu Sakit, Baru Bertindak !!!

Menghadapi hiruk-pikuk aktivitas harian, banyak orang menyepelekan pentingnya menjaga kesehatan. Selama tubuh terasa “baik-baik saja”, periksa ke dokter dianggap tidak perlu. Padahal, kesehatan bukan sesuatu yang bisa ditunda sampai gejala muncul. Justru di saat tubuh tampak sehat, itulah waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Ini bukan soal paranoid, tapi bentuk cinta pada diri sendiri. Masih banyak orang yang hanya datang ke rumah sakit saat kondisi sudah parah. Padahal, deteksi dini penyakit bisa menyelamatkan nyawa. Penyakit serius seperti diabetes, hipertensi, hingga kanker sering kali tidak menunjukkan gejala di awal. Saat baru terasa, kondisi sudah mencapai tahap lanjut. Inilah mengapa penting memahami bahwa periksa ke dokter bukan hanya saat sakit, tapi juga sebagai langkah pencegahan.

Kebiasaan menunda periksa karena merasa “baik-baik saja” adalah ilusi berbahaya. Tubuh bisa menyembunyikan banyak hal. Gaya hidup tidak sehat, pola makan buruk, dan stres kronis pelan-pelan merusak sistem tubuh tanpa disadari. Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, kita memberi tubuh kesempatan untuk bicara sebelum terlambat. Kesehatan bukan sekadar tidak sakit, tapi soal memastikan semua sistem berjalan optimal. Banyak yang beralasan tidak punya waktu atau takut hasilnya buruk. Tapi justru karena takut, kita harus berani tahu sejak awal. Pengetahuan itu kekuatan. Mengetahui kondisi tubuh sedini mungkin memberi kita kendali untuk memperbaiki gaya hidup dan melakukan langkah pencegahan. Jangan menunggu tubuh “teriak” untuk kita sadar bahwa ia butuh perhatian. Kesehatan adalah investasi, bukan pengeluaran.

Pemeriksaan seperti cek darah, tekanan darah, kolesterol, hingga fungsi hati dan ginjal seharusnya menjadi rutinitas tahunan. Terlebih jika ada riwayat keluarga dengan penyakit kronis, pemeriksaan berkala bukan bisa, tapi harus. Sayangnya, budaya memeriksakan diri masih dianggap sebagai sesuatu yang “nanti saja kalau sempat.” Padahal, biaya dan waktu yang dikeluarkan jauh lebih kecil dibanding harus menghadapi penyakit stadium lanjut. Sudah saatnya mengubah pola pikir: sehat bukan berarti bebas penyakit, tapi aktif memastikan tubuh tetap optimal. Seperti servis rutin kendaraan agar tidak mogok di jalan, tubuh juga perlu “servis” agar tetap tangguh menghadapi beban hidup. Maka, jangan tunggu hingga tubuhmu menyerah untuk mulai peduli. Yuk, jadikan gaya hidup sehat dan pemeriksaan rutin sebagai bagian dari rutinitas, bukan sekadar respons darurat.

1. Mitos Sehat Tanpa Gejala

Ilustrasi Gambar, foto wanita yang sedang pusing, Sumber : https://www.pexels.com/@RDNE Project
Ilustrasi Gambar, foto wanita yang sedang pusing, Sumber : https://www.pexels.com/@RDNE Project

Banyak orang masih berpikir bahwa selama tubuh tidak terasa sakit, berarti semuanya baik-baik saja. Padahal, tidak semua penyakit menunjukkan gejala di awal. Justru, penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi sering hadir tanpa keluhan apa pun. Itulah kenapa pemeriksaan rutin sangat penting meski kita merasa sehat. Kesehatan bukan hanya tentang tidak merasa lelah atau pusing. Ada banyak parameter tubuh yang tidak bisa dirasakan secara langsung, tapi bisa diukur melalui pemeriksaan. Misalnya, kadar gula darah atau fungsi hati bisa terlihat baik di permukaan, tapi ternyata sudah mulai menurun. Pemeriksaan kesehatan membantu kita mengantisipasi masalah sejak dini.

Menunda pemeriksaan kesehatan dengan alasan sibuk adalah kesalahan besar. Tubuh kita tetap berjalan, bekerja, dan terpapar stres setiap hari. Bila tidak dipantau, kita bisa saja mengalami penurunan kondisi tanpa sadar. Apalagi di usia produktif, menjaga kesehatan sama pentingnya dengan mengejar karier dan mimpi. Kebanyakan orang baru memeriksakan diri setelah merasakan gejala parah. Sayangnya, pada tahap ini pengobatan seringkali lebih sulit dan mahal. Penanganan dini jauh lebih efektif dan hemat. Maka dari itu, jangan menunggu alarm tubuh berbunyi keras. Cukup sinyal kecil seharusnya sudah jadi alasan untuk bertindak.

Masyarakat perlu didorong untuk memahami bahwa pemeriksaan rutin adalah bagian dari gaya hidup sehat. Sama seperti makan bergizi dan olahraga, medical check-up juga langkah preventif. Ia bukan bukti kita lemah, melainkan tanda kita peduli pada diri sendiri. Tubuh manusia punya sistem kompleks yang saling terhubung. Kerusakan kecil di satu bagian bisa berdampak ke bagian lain. Melalui pemeriksaan kesehatan berkala, kita bisa melihat potensi masalah dan mencegah efek domino yang mungkin terjadi. Itulah kenapa sehat bukan cuma soal perasaan, tapi juga soal data medis.

2. Pentingnya Deteksi Dini

Ilustrasi Gambar, foto seseorang yang sedang memeriksa tensi, Sumber : https://www.pexels.com/@ProjectPavel Danilyuk
Ilustrasi Gambar, foto seseorang yang sedang memeriksa tensi, Sumber : https://www.pexels.com/@ProjectPavel Danilyuk

Deteksi dini adalah kunci pencegahan penyakit. Mengetahui kondisi tubuh lebih awal, kita punya waktu untuk memperbaiki gaya hidup dan melakukan pengobatan sebelum terlambat. Ini bukan cuma menyelamatkan kesehatan, tapi juga hidup kita secara keseluruhan. Contohnya, kanker serviks dan kanker payudara yang bisa dideteksi lebih awal melalui pemeriksaan rutin. Jika ditemukan di tahap awal, peluang sembuh sangat besar. Tapi jika terlambat, risikonya meningkat drastis. Jadi, deteksi dini bukan hanya soal kesehatan, tapi tentang masa depan kita.

Teknologi medis saat ini memungkinkan kita mendeteksi penyakit dengan sangat akurat. Pemeriksaan darah, tes urin, USG, hingga MRI adalah alat bantu untuk memahami tubuh secara detail. Semua ini tersedia dan bisa diakses di banyak fasilitas kesehatan. Kita hanya perlu kemauan untuk melakukannya. Sayangnya, masih banyak orang yang takut hasil pemeriksaan. Ketakutan ini sebenarnya bisa dilawan dengan edukasi dan pendampingan dari tenaga kesehatan. Justru dengan tahu lebih cepat, kita bisa ambil langkah bijak. Lebih baik tahu sekarang dan bertindak, daripada menyesal di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun