Mohon tunggu...
Syarifatun Nafiah
Syarifatun Nafiah Mohon Tunggu... Penulis - Sang abdi

Jangan hanya dibayangkan. Lahir seperti kertas kosong, maka isilah kertas mu sekarang!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Membentengi Moral Generasi Alfa melalui Pendidikan Kewarganegaraan

19 November 2020   03:31 Diperbarui: 19 November 2020   11:02 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan teknologi informasi telah melahirkan generasi yang melek akan perubahan zaman, dengan cepat siapa pun dapat mengakses apapun, bahkan dunia nyata mereka teralihkan oleh gadget dan dunia maya. Penggunaan teknologi secara tepat akan sangat bermanfaat bagi penggunanya, tetapi jika berlebihan juga akan mempunyai dampak negatif.

"Generasi alfa yaitu yang lahir dari 2010 sampai sekarang, para ahli memprediksi generasi ini akan menjadi generasi terbanyak dibandingkan generasi sebelumnya. Dengan kelahiran sekitar 2,5 juta per minggu, diperkirakan jumlahnya mencapai 2 miliar pada tahun 2025." tentang siapa generasi alfa itu dari matranews.id.

Para ahli melihat generasi ini akan tumbuh menjadi generasi yang unggul, luas wawasannya, dan kritis. Mereka tidak ragu untuk mengungkapkan ide-idenya tentang suatu hal.

Di era yang semua bisa diperoleh secara cepat menjadikan generasi alfa ini memiliki banyak keuntungan dari pada generasi-generasi sebelumnya, tetapi selain keuntungan tersebut tentunya tidak lepas dari kekurangan, karena sejatinya tidak ada yang benar-benar sempurna di dunia ini.

Karakteristik generasi ini salah satunya yaitu mayoritas mereka cenderung merasa hidup itu bebas dan tidak harus mengikuti aturan karena mereka beranggapan bahwa aturan adalah sesuatu yang harus dilanggar, sehingga untuk membentengi hal tersebut nilai-nilai moral haruslah ditanamkan dan menjadi dasar mereka hidup dan berkembang.

Melalui pendidikan kewarganegaraan generasi alfa diharapkan memiliki karakter-karakter yang religius, jujur, tanggung jawab, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, demokratis, semangat kebangsaan dan cinta tanah air, dan peduli terhadap sekitarnya.

Moral menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ) yaitu baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Kerangka berpikir menurut Lickona (1992) mengupayakan materi yang dapat digunakan untuk pembentuk watak anak meliputi 3 aspek yaitu konsep moral, sikap moral, dan perilaku moral.

  1. Konsep moral (moral knowing) mencakup kesadaran moral, pengetahuan nilai moral, pandangan ke depan, penalaran moral, pengambilan keputusan dan pengetahuan diri.
  2. Sikap moral (moral feeling) mencakup kata hati, rasa percaya diri, empati, cinta kebaikan, pengendalian diri dan kerendahan hati.
  3. Perilaku moral (moral behavior) mencakup kemampuan, kamauan dan kebiasaan.

Peran pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting terlebih lagi untuk membentengi moral generasi yang hidup di zaman sekarang ini, dengan kemudahan akses informasi apapun dan dimanapun. Tidak semua informasi yang masuk baik serta positif ada juga informasi yang mengandung konten-konten yang bisa merusak moral dan mental.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun