Indonesia kini berada dalam titik krusial. Di satu sisi, ada urgensi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Namun, di sisi lain, kita dihadapkan pada ancaman kerusakan lingkungan yang semakin mendesak. Dalam konteks ini, konsep ekonomi hijau dan Doughnut Economy muncul sebagai solusi yang sangat relevan.
Apa Itu Ekonomi Hijau?
Ekonomi hijau merupakan model pembangunan yang menekankan pertumbuhan yang ramah lingkungan, efisiensi penggunaan sumber daya, serta rendah emisi karbon, sambil tetap memperhatikan keadilan sosial. Prinsip utamanya adalah menciptakan kemakmuran tanpa merusak lingkungan. Praktik ekonomi hijau berupaya memutus hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan polusi, penambangan berlebihan, dan ketidakadilan sosial. Bagi Indonesia, ini menjadi langkah strategis untuk mempertahankan daya saing global sembari melestarikan kekayaan alam.
Praktik Ekonomi Hijau di Indonesia
1. Transisi Energi Terbarukan
Indonesia aktif mendorong pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atap perumahan dan sektor industri. Selain itu, pengembangan proyek energi panas bumi terus dilakukan, mengingat Indonesia memiliki cadangan geotermal terbesar kedua di dunia.
2. Transportasi Berkelanjutan
Pemerintah mempercepat pengembangan kendaraan listrik (EV) melalui pembangunan ekosistem baterai serta memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik.
3. Pertanian Ramah Lingkungan
Konsep pertanian organik, konservasi lahan, dan agroforestri mulai diterapkan untuk mengurangi degradasi tanah serta meningkatkan ketahanan pangan.
4. Ekowisata Berbasis Komunitas