Ketiga, buat perencanaannya; tahap ini membuat rincian rencana dari tujuan-tujuan umum di atas, dituangkan dalam bentuk draft/tulisan, agar lebih mudah dievaluasi.
Keempat, adalah tahap eksekusi tindakan atas rencana yang sudah matang.
Mungkin Anda bertanya-tanya, siapa saja orang yang memerlukan perencanaan keuangan. Ada dua kategori orang yang butuh, yaitu orang yang punya penghasilan dan orang yang punya tabungan meski tak punya penghasilan.
Apabila Anda adalah salah satu dari dua kategori tersebut, maka Anda butuh perencanaan keuangan. Artinya, sebenarnya semua orang butuh perencanaan keuangan.
Tidak hanya orang yang memiliki aset besar, individu seperti pelajar dan mahasiswa pun membutuhkan perencanaan keuangan yang baik.
Anak kecil yang sudah dapat uang saku, sebenarnya sudah membutuhkan perencanaan keuangan. Misalnya, si anak mau punya sepeda, nah ibunya bisa membantu dengan mengajak menabung hingga akhirnya bisa beli sepeda dari uang jajannya.
Setelah keempat tahap di atas dilakukan, evaluasi merupakan tahapan akhir yang sangat penting perannya. Melalui evaluasi, kita dapat membandingkan tingkat ketercapaian antara rencana dan realisasi sejauh ini.
Terkait periode evaluasi, jika angkanya besar dan untuk jangka panjang, maka dapat dilakukan enam bulan atau setahun sekali.
Tapi, jika angkanya kecil dan jangka waktunya pendek, maka dapat dievaluasi sebulan sekali. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam membuat rencana keuangan.
Penting bagi kita untuk tahu potensi pendapatan dan pengeluaran tiap bulan, serta aset yang dimiliki. Kenali juga karakter kita, karena dari sini kita bisa mengetahui pilihan investasi yang cocok.
Menyusun perencanaan keuangan tidak selalu harus menggunakan jasa seorang perencana keuangan (financial planner). Kalau Anda tidak sempat, bisa menyewa jasa profesional.