Mohon tunggu...
Syarif Nurhidayat
Syarif Nurhidayat Mohon Tunggu... Dosen - Manusia yang selalu terbangun ketika tidak tidur

Manusia hidup harus dengan kemanusiaannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Empat Pilar Agama Islam

15 Juni 2020   18:44 Diperbarui: 10 Juni 2021   13:59 19121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empat Pilar Agama Islam. | Kompas

Agama Islam memiliki empat pondasi atau pilar. Pertama adalah Iman, kedua adalah syariat Islam, ketiga, Ihsan, dan keempat adalah keyakinan akan adanya hari kiamat dan hari sesudahnya. Keempat pilar tersebut tergambarkan dalam sebuah hadits yang sangat terkenal dan sahih diriwayatkan pada ahli hadits.

Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata : Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya.

Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata : "Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam. "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab," Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya," lelaki itu berkata, "Engkau benar," maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.

Kemudian ia bertanya lagi: "Beritahukan kepadaku tentang Iman". Nabi menjawab,"Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk," ia berkata, "Engkau benar."

Dia bertanya lagi: "Beritahukan kepadaku tentang ihsan". Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,"Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu."

Baca juga: Intisari Makna Rukun Iman dan Rukun Islam

Lelaki itu berkata lagi : "Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?" Nabi menjawab,"Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya." Dia pun bertanya lagi : "Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!" Nabi menjawab,"Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi."

Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku : "Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?" Aku menjawab,"Allah dan RasulNya lebih mengetahui," Beliau bersabda,"Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian." [HR Muslim]

Iman merupakan pondasi aqidah. Iman menjadi pondasi bagi semua perilaku orang yang beragama. Tanpa iman, agama menjadi kosong. Semua perintah dan larangan agama menjadi mentah jika tidak ada iman. Maka iman menjadi pondasi pertama bagi seorang yang hendak menyatakan diri beragama.

Iman dalam agama Islam ada enam: iman kepada Allah, iman kepada Malaikat-malaikat Allah, Rosul-rosulnya, kitab-kitab-Nya, iman pada hari akhir dan juga iman kepada Qodo dan Qodar. Ini kita kenal dengan rukun iman. Tidak ada toleransi dan diskon. Semua harus diimani tidak kecuali.

Pondasi kedua yaitu Islam. Disebutkan bahwa Rukun atau komponen pokok Islam adalah: Syahadatain, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, menjalankan puasa Ramadhan, dan menunaikan Haji. Lima rukun ini menjadi komponen pokok dalam Islam dengan pintu masuk Syahadatain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun