Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan Dana Pensiun

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Ketua Dewas DPLK SAM - Humas ADPI - Asesor LSP Dana Pensiun Lisensi BNSP - Edukator Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 54 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hanya 2 dari 10 Pekerja Jabodetabek yang Ingin Menikmati Hari Tua, Lainnya Ngapain?

3 September 2025   07:28 Diperbarui: 3 September 2025   07:28 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanya 2 dari 10 pekerja Jabodetabek mau menikmati hari tua (Sumber: Kompas.com)

Survei saya bertajuk "Analisis Kesiapan Pensiun Pekerja Biasa di Jabodetabek dan Tantangan Industri Dana Pensiun di Indonesia" (Agustus 2025) menyebutkan hanya 2 dari 10 pekerja biasa di Jabodetabek yang menginginkan kondisi menikmati masa pensiun di hari tuanya. Sementara yang lainnya, 1 tetap bekerja lagi, 5 usaha kecil-kecilnya, 2 tidak tahu akan seperti apa di hari tua. Bahkan ada yang berpikiri untuk bergantung kepada anak atau keluarganya.

Lalu saya mencoba untuk mendalaminya, kenapa 2 dari 10 pekerja tersebut ingin menikmati masa pensiun saat tidak bekerja lagi? Ternnyata, ada beberapa alasan yang patut diungkapkan antara lain:

1. Ingin rasa aman dan bebas dari kekhawatiran di hari tua. Selain tidak ingin bergantung kepada anak dan keluarganya, mereka ingin etap bisa menjaga standar hidup di hari tua.

2. Punya pengalaman melihat orang lain. Ada pengalaman melihat orang tua, kerabat, atau rekan kerja yang kesulitan finansial di masa pensiun, di samping ada pula yang melihat orang hidup nyaman di masa pensiun.

3. Berniat untuk menikmati masa tua. Masqa pensiun ingin dijadikan momen untuk menikmati hobi, berwisata, atau fokus pada keluarga tanpa pusing soal uang. Pensiun dianggap sebagai "hadiah" untuk kerja keras selama bertahun-tahun.

4. Sadar terbatasanya usia produktif. Sebab tidak selamanya bisa bekerja karena faktor kesehatan, usia, atau kondisi pasar kerja. Perlu menyiapkan risiko kehilangan gaji atau penghasilan.

5. Motivasi dari edukasi akan pentingnya dana pensiun. Adanya edukasi dana pensiun dari kantor atau dana pensiun jadi termotivasi untuk menabung pensiun.

6. Hasil investasi yang dirasakan. Imbal hasil investasi selama menjadi peserta dana pensiun membuat pekerja melihat tabungan pensiun sebagai "uang yang berkembang" agar dananya bisa lebih besar di waktu pensiun.

7.  Keinginan melindungi keluarga. Tidak ingin membebani pasangan atau anak secara finansial di masa tua. Tabungan pensiun dianggap sebagai bentuk tanggung jawab dan cinta terhadap keluarga.

Hanya 2 dari 10 pekerja di Jabodetabek yang ingin menikmati masa pensiun. Sementara yang lainnya, menjadi tantangan tersendiri untuk di-edukasi dan dimengertikan akan pentingnya mempersiapkan masa pensiun sejak dini. Tentang nanti gimana  di masa pensiun?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun