Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ide Brilian Tuan dari Kota Besar tentang Kiprah Sosial

8 Mei 2024   06:53 Diperbarui: 8 Mei 2024   07:31 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Seorang tuan dari kota besar, katanya memiliki gaji 100 juta perbulan di suatu perusahaan asing. Dia tengah berdiri di depan villanya sambil memandang ke arah gunung. Ketika seorang peladang mengumpulkan hasil panen buah talas.

Sang tuan itu bertanya :

Berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk memanen talas sebanyak ini?

“Tidak lama, cukup 5 jam,” jawab peladang.

“Mengapa tidak lebih lama lagi dan memanen lebih banyak lagi ?” kata sang tuan.

“Ini sudah cukup buat dijual sebagian dan sebagian lagi untuk keluargaku”

“Apa yang Anda lakukan di luar memanen talas dan berkebun?”

“Ya, sederhana saja. Bermain dengan anak-anak, tidur siang, makan bersama keluargaku, mengantar dan antar jemput anak ke sekolah, ngobrol dengan teman-teman, lalu mengabdi di taman bacaan dekat sini, yah menikmati yang ada saja".

“Aku punya ide untuk membantumu,” ujar sang tuan. 

“Aku lulusan master dari Amerika. Saranku, habiskan waktumu lebih banyak untuk berkebun, menanam talas, bikin produktif tanah garung. Agar dapat lebih banyak uang, lalu beli lagi tanah-tanah yang lainnya".

Jangan jual hasil kebun ke tengkulak. Jual saja langsung ke pasar. Modalnya kan hanya kendaraan. Bila perlu jual ke pabrik keripik atau bolu talas. Kumpulkan uangnya, sampai Anda memiliki pabrik sendiri. Kendalikan produk, distribusi dan produksinya dari hulu hingga hilir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun