Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nobar Liputan Taman Bacaan Surga Buku di Kaki Gunung DAAI TV

25 Februari 2024   23:51 Diperbarui: 26 Februari 2024   00:01 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Setelah melakukan aktivitas yang padat pada hari ini (25/2/2024), Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor menggelar nonton bareng tayangan Cerita Sahabat DAAI TV bertajuk "Surga Buku di Kaki Gunung" pada pukul 16.00 WIB. Sebuah kisah siswa SD kelas V bernama Putri Sakira (anak pembaca aktif TBM Lentera Pustaka) yang berjuang membaca buku di taman bacaan. Saking getolnya dan begitu bersyukur hadirnya taman bacaan, Putri menyebut TBM Lentera Pustaka sebagai "surga" untuknya.

Di tengah gempuran era digital dan maraknya main gawai, Putri patut menjadi contoh. Karena dia lebih memilih rajin dan tekun membaca buku di taman bacaan daripada main gawai di waktu luangnya. Seminggu 3 kali, Putri selalu datang ke TBM Lentera Pustaka untuk membaca buku. Dan kini, Putri mampu membaca 5-10 buku per Minggu. Tadinya dia tidak punya akses bacaan, kini dia berproses menjadi anak pembaca aktif yang luar biasa. Sekalipun sering diejek sebagai "sok kutu buku" oleh teman-temanya, Putri tidak pantang surut untuk terus berada di taman bacaan. hanya untuk membaca buku, apapun kendala yang dihadapi.

Nonton bareng tayangan Cerita Sahabat DAAI TV di Rooftop Baca TBM Lentera Pustaka pun dihadiri Putri dan ibunya, serta anak-anak lain dan ibu-ibu pengantar anaknya ke TBM. Hadir juga Pendiri TBM Lentera Pustaka, wali baca dan relawan. Untuk menyaksikan bersama salah satu anak pembaca aktif yang jadi kebanggaan TBM Lentera Pustaka. Melalui nonton bareng di TBM, maka terjalin rasa kebersamaan dan kepedulian atas prestasi yang ditorehkan Putri sebagai pembaca aktif TBM Lentera Pustaka. Tayangan berdurasi 24 menit penuh ini pun memberikan makna tersendiri, seperti: 1) bisa meningkatkan fokus saat menonton tayangan edukatif di TB, 2) meningkatkan kebersamaan dan hubungan sosial sesama pengguna layanan taman bacaan, 3) melatih kemampuan komunikasi, dan 4) menjadi sarana relaksasi anak-anak, orang tua, dan pengelola taman bacaan.

Nonton bareng DAAI TV di sore hari ini menjadi penutup aktivitas TBM Lentera Pustaka selama seharian. Mulai dari pukul 10.00 WIB menggelar Laboratorium Baca yang dihadiri 70an anak pembaca aktif. Lalu pukul 12.00 WIB diikuti aktivitas literasi digital dengan mengetik di komputer lalu pukul 13.30 WIB aktivitas gerakan berantas buta aksara (GEBERBURA) hingga pengajian yatim dan jompo binaan pada pukul 15.00 WIB. Dan puncaknya nonton bareng kisah Putri berjuang membaca buku di taman bacaan di program Cerita Sahabat DAAI TV.

Hikmah dari nonton bareng di TBM adalah perlunya komitmen dan konsistensi dalam menegakkan kegemaran membaca anak di era digital. Agar tidak terbuai oleh gawai tapi mampu memanfaatkan waktu untuk kegiatan yang positif, membaca buku. Karena menjadikan anak-anak yang rajin membaca mau siapa lagi kalau bukan kita. Sekaligus menjadikan taman bacaan sebagai ladang amal semua orang. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun