Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan Literasi, Kok Gampang Putus Asa?

21 Februari 2024   09:04 Diperbarui: 21 Februari 2024   09:08 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Zaman now banyak orang gampang putus asa, kenapa? Sering keluh-kesah, gundah gulana hingga cepat iri pada orang lain. Tenang saja, karena semua sudah dalam kehendak-Nya. Karena orang tenang itu bukan tanpa masalah atau beban. Tapi berserah kepada-Nya, karena mau gimana lagi?

Jangan gampang putus asa. Tetaplah ikhtiar yang baik. Ketika Allah memberi pada kita. Maka Dia sesungguhnya sedang memperlihatkan kemurahan-Nya. Sebaliknya ketika Allah menolak permintaan kita, maka Dia sedang menunjukkan kekuasaan-Nya. Agar kita sadar, bahwa manusia itu lemah tanpa-Nya. Jadi bersyukurlah ketika Allah sedang memberi.
Dan bersabarlah ketika Allah belum memberi. Segitu gampangnya hidup.

Sudah pasti, di balik semua peristiwa atau ketetapan-Nya pasti ada hikmah yang terbaik untuk kita. Karena Allah pasti memberi kita, jika Dia melihat waktu dan usaha kita telah cukup. Yaitu waktu yang tepat, saat kita memang pantas menerimanya. Sebagai imbalan atas ikhtiar kita yang sungguh-sungguh. Man jadda wa jadda. Sudah pasti pula, Allah akan meminta kita bersabar jika waktunya belum tepat. Saat Dia melihat bahwa kita memang belum pantas menerimanya. Agar terus ikhtiar sambil berdoa hingga waktunya tiba.

Sekeras apapun kita berjuang, Allah pasti akan menolak sesuatu yang menurut-Nya tidak baik. Meski itu baik menurut kita karena Allah Maha tahu manfaat dan mudharatnya, apa yang akan terjadi setelahnya. Sungguh betapa sayangnya Allah kepada hamba-Nya, selalu memberikan yang terbaik kepada kita. Namun kitalah yang sering kali salah dalam memahami rahmat dan karunia-Nya. Akhirnya jadi gampang putus asa, harusnya sabar saja.

Seperti ikhtiar di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) pun mengalaminya. Saat ada orang-orang yang membenci, segala cara dilakukan. Untuk menghentikan taman bacaan sebagai ladang amal dan tempat berbuat baik. Diintimidasi, difitnah, hingga tanahnya dijual oleh orang-orang yang membenci dan mungkin tidak paham agama. Tapi karena Allah berkehendak lain, maka taman bacaan tetap eksis bahkan terus maju hingga saat ini. Berkiprah di taman bacaan pun harus sabar dan tetap ikhtiar baik sekalipun pasti ada orang-orang yang tidak menyukainya. Biarkan waktu yang akan membuktikannya. Dan kini, tiga tahun ujian terakhir di taman bacaan sudah berlalu, Alhamdulillah.

Maka pesannya, jangan mudah berputus asa. Dan apapun keadaannya tetaplah bersandar hanya pada Allah. Jangan bersandar pada manusia, karena manusia itu tidak berdaya. Lakukan saja apapun yang baik dan bermanfaat. Jangan gampang putus asa apalagi menyerah.

Sungguh, tidak ada pinta dan harap yang terluput. Apapun yang dikehendak-Nya, pasti terjadi dan itulah yang terbaik. Meskipun terkadang tidak sesuai harapan kita, tapi itulah yang terbaik untuk kita. Ikhlaskan semuanya hingga ridho Allah menyertai kita.

Jangan gampang putus asa. Karena Allah memberi bukan yang kita inginkan. Tapi Allah memberi apa yang terbaik untuk kita. Alhamdulillah, salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun