Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan Dana Pensiun

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Ketua Dewas DPLK SAM - Humas ADPI - Asesor LSP Dana Pensiun Lisensi BNSP - Edukator Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 54 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ehh Tanya Dong, Kamu Kok Terjebak pada Masalah yang Berulang-ulang?

31 Agustus 2023   07:30 Diperbarui: 31 Agustus 2023   07:42 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Asosiasi DPLK

Kamu pernah begini nggak? Setiap pagi ketika mau berangkat kerja selalu mencari-cari kunci motor terlebih dahulu. Setiap mau ambil uang di dompet, bingung dompetnya ada di mana. Setiap janji sama orang selalu datang terlambat. Atau sudah tahu nongkrong nggak ada manfaatnya tapi dilakoni terus? Terkadang kesal dan bingung sendiri. Kok hidup gitu-gitu aja ya.

Dari dulu pengen punya kegiatan sosial tapi nggak pernah terealisasi. Pengen bantu anak yatim dan kaum jompo, malah nggak pernah kelakon hingga akhir hayat. Pengen ngaji, pengen sholat tahajud rajin tapi selalu ketiduran. Begitu terus dari tahun ke tahun. Tapi pas ditanya, selalu bilang pengen berubah. Bisa aja sih kamu.

Tentu, masih banyak lagi contoh hal-hal kecil yang terjadi berulang-ulang. Apalagi hal-hal yang besar ya. Semua terjadi berulang tanpa ada perbaikan yang signifikan. Terjebak pada masalah yang sama. Kadang jadi jengkel sendiri, lalu menyalahkan diri sendiri. Orang lain udah kemana-mana, kita masih di situ-situ aja. Kasihan sih pada orang yang keadaannya kayak gitu, iya nggak?

Jadi solusinya gimana? Yah, introspeksi diri aja. Apapun cari akar masalahnya, lalu tentukan solusinya. Kerjakan dengan konsisten, fokus pada memperbaiki diri. Jangan fokus sama orang lain. Kan perintahnya, perbaiki niat baguskan ikhtiar dan perbanyak doa. Baik itu dimulai dari diri sendiri, bukan menuntut baik orang lain. Dan baik itu perbuatan, bukan omongan.

Terjadi berulang-ulang dan begitu-begitu saja. Menyalahkan orang lain lalu membencinya. Menebar aib dan mengintimidasi orang lain, berulang-ulang. Untuk apa, dan apa gunanya? Nggak ada sama sekali. Berjuang kok untuk urusan yang tidak penting dan tidak berpengaruh buat hidup. Lupa ya, di atas langit ada langit. Nggak semua yang kita pikir itu baik. Dan nggak semua hal yang kita mau juga harus terjadi. Makanya ngaji dan sholat yang benar. Resepnya ya cuma itu, ibadah yang benar.

Terperosok pada masalah kok berulang-ulang tanpa ada progres. Tanpa ada perbaikan diri. Jadi hari ini, bila masih begitu-begitu saja atau bwgini-begini saja berarti bilang pada diri sendiri, "pasti ada yang salah dengan diri saya sendiri bukan pada orang lain". Itulah namanya LITERAT, orang yang bijak dan mau introspeksi diri. Salam literasi #PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun