Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mas Menteri, Saya Sih Tidak Pesmis atau Optimis Soal Marketplace Rekrutmen Guru

4 Juni 2023   10:11 Diperbarui: 4 Juni 2023   10:43 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

a pendidikan bukan hanya soal teknis cara mendapatkan guru. Tapi lebih kepada substansi guru menyangkut kompetensi dan kualitas guru itu sendiri. Maka tidak perlu optimis terhadap marketplace rekrutmen guru bila 1) guru diperlakukan seperti barang dan jasa untuk "dijual beli" melalui aplikasi, 2) tidak mampu menciptakan pemerataan guru di berbagai daerah yang sesuai kebutuhan dan kompetensi seperti d wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), 3) justru marketplace menjadi ruang terbuka guru untuk pindah sana-pindah sini dengan gampang, dan 4) malah gagal mempercepat kebutuhan guru yang selama ini terlalu birokratis dan memakan waktu lama. Jadi, akan seperti apa dan bagaimana platform atau aplikasi rekrutmen guru mampu menjadi solusi dunia pendidikan di Indonesia?

Kita harus sepakat, bahwa masalah guru di Indonesia adalah sial kompetensi dan kinerja yang belum memadai. Bukan soal lewat marketplace atau tidak marketplace. Pendidikan harus dicermati dari sisi esensi, bukan seremoni. Salam literasi!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun