Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

99 Persen Pegiat Literasi Taman Bacaan di Indonesia Usia Produktif, Apa Artinya?

6 Juli 2022   18:25 Diperbarui: 6 Juli 2022   18:34 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Survei Tata Kelola Taman Bacaan 2022

Tahukah Anda sebaran usia pegiat literasi di taman bacaan?

Berdasarkan Survei Tata Kelola Taman Bacaan tahun 2022, pegiat literasi yang aktif di taman bacaan terdiri dari: 40% di usia 36-50 tahun, 36% di usia 26-35 tahun, 14% di usia 17-25 tahun, 9% di atas 50 tahun, dan 1% di bawah 17 tahun. Itu berarti, dapat disimpulkan 99% pegiat literasi di taman bacaan berada pada usia produktif (17-64 tahun). 

Mengacu pada usia pegiat literasi yang aktif, seharusnya taman bacaan dan aktivitas literasi mampu "berlari kencang". Karena ciri-ciri usia produktif adalah 1) energik untuk bekerja, 2) mampu berkarya, 3) pekerja keras dan bekerja dengan cerdas, 4) memiliki visi hidup ke depan, dan 5) mandiri. Bila taman bacaan dijadikan "rumah usia produktif", bukan tidak mungkin laju perkembangan taman bacaan dan gerakan literasi bisa lebih dahsyat dari sekarang.

Tapi sayang, usia memang hanya deretan angka. Usia hanya bisa dibagi usia muda dan tua. Namun belum bisa didedikasikan sepenuh hati untuk taman bacaan. Karena sifatnya sosial, taman bacaan belum jadi prioritas. Taman bacaan pun masih sebatas sarana pengabdian sosial dan ladang amal, di tengah waktu luang dan kesempatan. Itulah realitas di taman bacaan.

 

"Bila dilihat dari rentang usia pegiat literasi di taman bacaan, 99% berada di usia produktif. Ini modal penting taman bacan dan literasi bisa maju pesat di Indonesia. Tinggal komitmen dan konsistensi yang harus dibuktikan di lapangan, Survei ini setidaknya telah menghadirkan data berbasis riset, tinggal ditafsirkan ke depan mau bagaimana?" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka di Bogor sekaligus pelaksana Survei Tata Kelola Taman Bacaan tahun 2022.

Survei Tata Kelola Taman Bacaan tahun 2022 yang dilakukan TBM Lentera Pustaka Bogor ini melibatkan 168 pegiat literasi dari 27 Provinsi di 95 Kabupaten/Kota di Indonesia. Survei ini bertujuan untuk memberi infomasi tentang taman bacaan berbasis data ilmiah, di samping dapat memetakan realitas objektif yang ada di taman bacaan di Indonesia. Sebagai cara untuk berpikir dalam memajukan taman bacaan dan gerakan literasi di Indonesia.

Mengacu pada usia produktif para pegiat literasi di Indonesia, setidaknya ada harapan taman bacaan akan semakin memberi manfaat besar kepada masyarakat. Khususnya dalam meningkatkan kegemaran membaca anak-anak Indonesia di tengah gempuran di era digital. Usia produktif pegiat literasi pun akhirnya harus diikuti sikap untuk lebih menambah peran aktif taman bacaan di tengah masyarakat. Salam literasi #SurveiTataKelolaTBM #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun