Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Industri DPLK Tumbuh 13% YoY, Siapkan Sinergi Layani Program Pensiun Pekerja

3 Juni 2021   19:35 Diperbarui: 3 Juni 2021   22:19 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Perkumpulan DPLK-dokpri

Dihadiri 60 anggota pelaku DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan), Perkumpulan DPLK menggelar Halalbihalal Tahun 2021 untuk menegaskan pentingnya sinergi Bersama dalam menyiapkan program pensiun pekerja di Indonesia agar lebih mudah diakses dan berkualitas. Bertajuk "Sinergi Bersama untuk DPLK", industri DPLK per April 2021 telah mengeola aset lebih dari Rp. 108 triliun atau tumbuh 13% yoy. Acara yang dibuka Andra Sabta, Direktur Pengawasan Dana Pensiun IKNB OJK dan Nur Hasan Kurniawan, Ketua Umum PDPLK menyiratkan DPLK tetap mampu meraih pertumbunan bisnis sekalupun di masa pandemi Covid-19.

"Secara umum bisnis DPLK tetap tumbuh sekalipun pandemic Covid-19. Namun begitu, industri DPLK harus berani keluar dari zona nyaman. Khususnya untuk menyediakan layanan program pensiun digital dan memanfaatkan media sosial. Sehingga masyarakat memiliki akses yang mudah untuk menyiapkan masa pensiun yang sejahtera" ujar Andra Sabta dalam sambutannya.

Berbeda dengan Halalbihalal sebelumnya, kali ini hikmah Idul Fitri 1442 H disampaikan secara berantai oleh Dewan Penasihat dan Pengawas PDPLK yang terdiri dari: 1) Abdul Rachman, 2) Adi Purnomo, 3) Steven Tanner, dan 4) AT. Sitorus. Beberapa arahan yang patut menjadi perhatian industri dan pelaku DPLK antara lain:

1. Perlu adanya sharing forum untuk memberikan berbagi pengalaman dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis DPLK di antara anggota, termasuk update terkait regulasi di seputar dana pensiun.

2. Perlunya meningkatkan literasi dan edukasi DPLK kepada pekerja dan masyarakat secara lebih masif.

3. Sikap pelaku DPLK yang lebih optimis karena masa depan dana pensiun sesungguhnya ada di program DPLK

4. Pentingnya menjunjung tinggi etika bisnis DPLK dan kualifikasi sertifikasi DPLK diikuti selurug staf dan tenaga pemasar DPLK.

5. Layanan digital DPLK harus segera direalisasikan sebagai antisipasi terhadap kebutuhan program pensiun masyarakat.

Perlu diketahui, industri DPLK pun kini terlibat aktif dalam forum diskusi untuk memberikan masukan terhadap RUU P2SK (Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan) yang sedang dibahas, termasuk di dalamnya revisi terhadap UU Dana Pensiun 11/1992 yang akan memasuki tiga dasawarsa.

"Kita bersyukur industri DPLK tetap tumbuh positif di masa pandemic Covod-19. Untuk itu, kerja keras dan soliditas anggota DPLK harus terus dijaga. Utamanya dalam memperjuangkan aspirasi ke dalam RUU P2SK. Agar kepesertaan DPLK terus bertambah dan industri DPLK dapat tumbuh lebih signifikan lagi di tahun-tahun mendatang" kata Nur Hasan Kurniawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun