Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hai Karyawan, Kenapa Kita Perlu Program Pensiun untuk Hari Tua?

8 Januari 2019   22:37 Diperbarui: 8 Januari 2019   23:00 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak karyawan "gagah" di saat bekerja. Tapi sayang, sebagian besar karyawan "loyo" justru di masa pensiun. Alhasil, 7 dari 10 pensiunan di Indonesia mengalami masalah keuangan di hari tuanya. Bahkan hari ini, 90% karyawan sama sekali tidak siap untuk pensiun alias berhenti bekerja. Saat bekerja, karyawan bisa "membeli" segalanya. Saat pensiun, semuanya serba dibatasi. Karena tidak punya dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya, apalagi gaya hidupnya.

Adalah fakta, banyak karyawan di Indonesia saat pensiun justru kurang sejahtera? Mengapa bisa terjadi? Jawabnya sederhana. Karena mereka punya cara pandang yang salah tentang urusan pensiun. Masa pensiun dianggap "gimana nanti" bukan "nanti gimana". Sehingga tidak sedikit karyawan yang "terlambat atau tidak mau" mempersiapkan masa pensiun dari sekarang.

 Karyawan sering lupa. Masa pensiun sejahtera itu harus diciptakan, perlu diupayakan. Pensiun yang sejahtera bukan nasib. Maka, tidak akan ada karyawan yang pensiun sejahtera bila tidak berani menabung dari sekarang. Khusus untuk masa pensiun.

Kita semua pasti sepakat. Tidak satupun dari karyawan akan bekerja terus-menerus. Pasti ada masa pensiunnya. Cepat atau lambat, pensiun pasti tiba. Siapa pun dan apapun pekerjaannya. Mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera, bukan hanya sangat penting tapi harus bisa menjadi "kesadaran baru" para karyawan di era milenial ini.

Apapun, termasuk masa pensiun yang sejahtera, tentu tidak ada jalan pintas. Suka atau tidak, pensiun harus dipersiapkan dari sekarang. Caranya, memulai dan berani menabung untuk masa pensiun dan hari tua. Dengan menjadi peserta, program pensiun Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Hai karyawan, kenapa kita perlu siapkan siapkan program pensiun untuk hari tua?

Karena program pensiun memang dirancang untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera. Agar tiap karyawan dapat memenuhi kebutuhannya, di samping mempertahankan gaya hidup seperti saat masih bekerja. Semua itu hanya bisa terjadi bila kita memiliki program pensiun. Karena bila tidak, maka ada potensi kita mengalami masalah keuangan di masa pensiun; saat tidak bekerja lagi.

Jadi, kenapa karyawan perlu program pensiun untuk hari tua?

Setidaknya ada 7 alasan yang menyebabkan karyawan perlu program pensiun untuk hari tua, untuk masa pensiun. Agar di masa bekerja tetap yes, saat pensiun pun oke. Karena:

1. Adanya pendanaan yang bersifat "pasti" dan didedikasikan khusus untuk masa pensiun. Karena bila tidak, gaji hanya akan terpakai untuk keperluan hidup dan konsumsi yang tidak ada habisnya. Apalagi bila program pensiun disiapkan oleh pemberi kerja, maka iuran dari tempat bekerja akan semakin optimal untuk masa pensiun.

2. Adanya jaminan kesinambungan penghasilan di masa pensiun. Karena melalui program pensiun, setiap karyawan akan mendapatkan akumulasi dana secara keseluruhan di saat pensiun tiba, baik dibayarakan secara sekaligus atau dibayarkan secara bulanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun