Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masa Pensiun Dimulai Hari Ini, "Tomorrow Starts Today"

4 Oktober 2018   22:10 Diperbarui: 5 Oktober 2018   13:48 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak satupun kita yang ingin hidup sengsara di masa depan, di hari tua.

Semua orang ingin hidup layak dan sejahtera di kala pensiun. Semua orang ingin gaya hidupnya tetap terpelihara sekalipun sudah tidak bekerja lagi. Dan semua orang, ingin punya standar hidup yang lebih baik ketimbang biasa saja di masa pensiun. Masa depan, masa pensiun memang harus dimulai dari sekarang; tomorrow starts today ...

Maka sudah pasti, semua orang pun ingin sejahtera di masa pensiun.

Tapi sayangnya, tidak banyak orang  yang mau dan peduli mempersiapkan masa pensiunnya. Mereka getol saat bekerja tapi lalai menyiapkan masa pensiun. Maka wajar, 90% pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap untuk pensiun. Mereka seakan ingin terus bekerja, dan mungkin ingin hidup selamanya. Kenapa? Tentu, hanya mereka yang tahu jawabnya ...

Adalah fakta, 73 dari 100 orang pensiunan hidupnya bergantung kepada orang lain. Bisa anak-anaknya, bisa keluarganya. Hal ini terjadi semata-mata karena pensiunan "tidak punya dana" yang cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-harinya. Mereka "tidak berhasil" dalam menyiapkan masa ketersediaaan dana untuk masa pensiun. Mungkin bila ditanya, mereka pun menyesal tidak menabung untuk program pensiun di saat bekerja.

Betul, kita sudah punya JHT dari BPJS atau Jaminan Pensiun (JP). Itu semua program wajib. Tapi faktanya, program wajib sama sekali tidak cukup. Karena program wajib hanya memenuhi 30% dari tingkat penghasilan pensiun (TPP) seseorang. Bila kita bergaji Rp. 10 juta saat pensiun, maka kita butuh Rp. 7-8 juta per bulan agar bisa membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. Program wajib saat ini hanya bisa meng-cover Rp. 3 juta saja. Lalu, dari mana sisa dana yang dibutuhkan di masa pensiun? Tentu, bisa dari program DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan)

Mungkin hari ini, masih banyak orang yang berpikir lebih baik bergaya di masa bekerja. Tapi belum tentu sejahtera di masa pensiun. Kerja oke tapi pensiun belum tentu oke. Mereka hampir lupa, bahwa manusia pasti akan berhenti bekerja. Entah, karena pensiun atau sebab lainnya. Lalu, bekal apa yang sudah mereka siapkan untuk masa pensiun? Lagi-lagi, mereka hanya bisa "merenung" sekarang, lalu besok menyesalinya. Tomorrow Starts Today, sungguh hari esok harusnya dimulai dari hari ini ...

Banyak orang tidak siap pensiun itu fakta. Banyak pekerja khawatir akan hari tua itu fakta.

Maka dari itu, merencanakan masa pensiun haruslah dimulai hari ini. Mumpung belum terlambat, agar tidak menyesal. Hari ini, sangat penting upaya untuk mensosialisasikan manfaat program pensiun bagi pekerja, bagi masyarakat Indonesia. Karena tidak ada masa pensiun yang sejahtera, bila tidak dimulai merencanakannya dari sekarang. Tomorrow Starts Today ...

Berangkat dari realitas itulah, masyarakat industri dana pensiun di Indonesia memandang perlu untuk melakukan sosialisasi dan edukasi akan pentingnya mempersiapkan masa pensiun. Dipelopori ADPI (Asosiasi Dana Pensiun Indonesia) dan PDPLK (Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yang difasilitasi DSS Consulting, ajang seminar dana pensiun terbesar dan paling komprehensif di Indonesia akan digelar "#1 Indonesia Retirement Outlook (IRO 2018) Seminar" pada 24-25 Oktober 2018 di Hotel Bidakara Jakarta.

Dengan tema "Indonesia Retirement Outlook; Revitalisasi Program Pensiun sebagai Indikator Kemajuan Negara dan Alternatif Pendanaan Jangka Panjang", IRO 2018 ini menjadi seminar internasional dana pensiun yang menyatukan berbagai elemen seperti: regulator, praktisi, operator, pengamat, pengusaha, pekerja, akademisi, dan professional yang "peduli" terhadap industri dana pensiun di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun