Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Retirement Outlook (IRO) 2018, Ajang Seminar Dana Pensiun Terbesar

28 September 2018   16:41 Diperbarui: 28 September 2018   16:44 3147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa Pensiun adalah waktu seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukannya dan bagaimana cara melakukannya? Maka raihlah masa pensiun yang sejahtera ....

Banyak orang menganggap remeh masa pensiun. Mereka lebih senang hangout, nongkrong di caffee sambil merencanakan "gaya hidup" apa lagi yang bikin kita semakin eksis. Sungguh, tidak banyak pekerja bahkan kaum milenial yang siap untuk pensiun? Apalagi bila tempat bekerja sama sekali tidak punya kepedulian terhadap masa pensiun pekerjanya.

Di sisi lain, laju pertumbuhan industri dana pensiun di Indonesia kurang signifikan. Seperti kata Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI, aset dana pensiun saat ini hanya Rp. 266 triliun atau 1,85% dari PDB. Jumlah dana yang sangat kecil bila dibandingkan dengan Negara lain, yang berada di kisaran 70-100% dari PDB. 

Sementara, UU No. 11/19912 tentang Dana Pensiun pun telah "melenggang" lebih dari seperempat abad. Mungkin untuk bisa lebih maju, regulasi UU Dana Pensiun memang harus direvisi, disesuaikan dengan dinamika zaman. Agar dana pensiun benar-benar dapat menjadi "kendaran" untuk menyejahterakan pekerja Indonesia di masa pensiun, di samping menjadi alternatif pendanaan jangka panjang.

Hasil riset menunjukkan bahwa 70% orang Indonesiaakan mengalami masalah keuangan di masa pensiun. Kondisi ini bisa jadi sebab menurunnya kualitas hidup orang Indonesia justru di masa pensiun. Belum lagi tingkat inklusi keuangan dana pensiun yang masih sangat rendah, hanya 4,6% (OJK, Des 2016). Maka wajar lagi, bila banyak pensiunan "gagal" mempertahankan gaya hidupnya di hari tua.

Berangkat dari situasi dan dinamika yang terjadi di era milenial ini, industri dana pensiun yang dipelopori ADPI (Asosiasi Dana Pensiun Indonesia) dan PDPLK (Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yang difasilitasi DSS Consulting menggelar "#1 Indonesia Retirement Outlook (IRO 2018) Seminar" pada 24-25 Oktober 2018 di Hotel Bidakara Jakarta. 

Bertajuk "Indonesia Retirement Outlook; Revitalisasi Program Pensiun sebagai Indikator Kemajuan Negara dan Alternatif Pendanaan Jangka Panjang", IRO 2018 ini menjadi ajang seminar dana pensiun dan hari tua terbesar serta paling komprehensif di Indonesia.

Di samping menghadirkan sekitar 20 pembicara terkait topic-topik dana pensiun, IRO 2018 pun didukung oleh Eastspring Asset Management, Manulife Asia, BPJS Ketenagakerjaan, dan Tokio Marine Life Indonesia. Tidak kurang 300 praktisi, profesional, dan pemerhati dana pensiun akan hadir dan berkumpul dalam "pesta dana pensiun" ini.

Ada beberapa tujuan penting dari IRO 2018, yaitu;

  • Merumuskan upaya revitalisasi program pensiun sebagai indikator kemajuan negara dan alternatf pendanaan investasi jangka panjang.
  • Mengoptimalkan angka partisipasi program pensiun bagi pekerja di Indonesia
  • Memformulasikan kebiasaan menabung untuk masa pensiun
  • Menggagas rekomendasi konkret terkait skema dan lansekap industri Dana Pensiun di Indonesia yang perlu dioptimalkan.

Harapannya, IRO 2018 dapat memberi kontribusi dan masukan dalam merumuskan langkah-langkah strategis untuk mengembangkan industri dana pensiun yang dianggap masih kecil ini.  Sekaligus pentingnya membangun "kesadaran" untuk merencanakan masa pensiun sejak dini, sejak masa bekerja. Kerja YES, Pensiun OKE ....

Good worker, mulailah untuk merencanakan masa pensiun yang sejahtera. Sisihkan sebagian uang gaji Anda untuk program pensiun. Jangan kebanyakan ngopi bila kita belum merencanakan masa pensiun. Hadirilah IRO 2018 dan kunjungi: http://iroseminar.id/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun