Lurus itu bukan manusianya. Tapi Allah anugerahkan akhlak yang baik kepadanya. Lurus itu bukan manusianya. Tapi Allah anugerahkan iman yang benar kepadanya. Lurus itu bukan manusianya. Tapi Allah augerahkan ilmu yang bermanfaat kepadanya.
Manusia itu gak mungkin maha benar, maha suci atau maha hebat. Gak mungkin.
Karena manusia hanya bisa ikhtiar untuk benar, ikhtiar untuk suci, dan ikhtiar untuk hebat. Semua tergantung ikhtiar-nya. Bahkan untuk menuju Allah pun, manusia hanya bisa ikhtiar sekencang-kencang yang ia bisa. Tidak lebih tidak kurang. Karena manusia adalah paradoks.
Paradoks.
Gak perlu mengejek dan mencaci, jika gak mampu memuji. Gak perlu merendahkan bila gak mampu meninggikan. Gak perlu bicara banyak bila gak mampu melakukan. Dan gak perlu mencari-cari yang jelek-jelek dari apa-apa yang baik.
Hidup ini paradoks.
Penuh pro kontra. Penuh kejujuran dan kebohongan. Dipenuhi yang asli dan  yang palsu. Dan kadang, gak banyak orang yang mau hidup di dunia paradoks. Gak mau terhimpit paradoks kehidupan.
Ketahuilah sobats.
Gunung punya ketinggiannya sendiri. Tapi air pun punya kedalamannya sendiri. Jadi, gak perlu dipertentangkan, gak perlu dibanding-bandingkan.
Paradoks zaman now, terlalu mudah mencari yang buruk dari yang baik; mencari yang salah dari yang benar.
Karena paradoks itu bukan cacat, bukan pula dilema.