Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kembali ke Fitrah; Maafkan Walau tak Meminta

24 Juni 2017   20:15 Diperbarui: 24 Juni 2017   20:37 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MAAFKAN SIAPA SAJA WALAU TAK MEMINTA ....


Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar ...

Ramadhan telah pergi. Takbir kebesaran Allah baru berkumandang.

Aura Idul Fitri 1438 H mulai bergelora. Merasuk ke hati dan pikiran. Berharap kemenangan berpihak pada kita. Ketaqwaan yang bertambah, kebaikan yang bertingkat.

Nikmatnya makanan berbuka; ketupat, rending, hingga opor ayam patt disyukuri.

Namun pastinya, tidak ada yang lebih nikmat selain senyuman, pelukan hingga tangisan di antara mereka. Tanda gugurnya dosa dan khilaf dalam diri, dalam hubungan antarmanusia. Entah, karena ucapan atau tindakan. Karena kita sadar, bahwa setiap manusia tak luput dari dosa. Alllahu Akbar ....

Selamat idul Fitri 1438 H. Taqabalallahu minna wa minkum taqabal ya karim.

Semoga ibadah dan doa kita diterima Allah SWT. Sambil menunduk, memohon maaf lahir dan batin.

FITRAH, manusia yang kembali bersih. Kembali ke NOL.

Ya, fitrah. Boleh diartikan kita telah meraih kemenangan selama bulan puasa. Kemenangan dari menahan hawa nafsu, bahkan menahan dari hati dan perilaku yang buruk.

Kembali ke fitrah, seperti ketika kita baru terlahir ke dunia, selayaknya bayi yang dilahirkan. Dosa-dosa yang melebur. Fitrah sama dengan kembali ke nol.

Mengapa kembali ke NOL?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun