Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kembali ke Fitrah; Maafkan Walau tak Meminta

24 Juni 2017   20:15 Diperbarui: 24 Juni 2017   20:37 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang yang fitrah, kembali ke nol seharusnya juga mampu menahan diri KEINGINAN. Walau tiap kita pasti punya keinginan. Mampu atau tidak kita mengendalikan KEINGINAN sesuai dengan porsi yang dibenarkan.

Karena hanya DOSA dan KEINGINAN yang membuat manusia JATUH dan TERSUNGKUR ke dalam lembah kenistaan.

Dosa dan keinginan menjadikan manusia sesat.

Perilaku boros, berlebihan, pamer. Itulah contoh dosa dan keinginan yang kecil.

Perilaku korupsi, nafsu berkuasa dengan segala cara, menindas orang tidak mampu. Itulah contoh dosa dan keinginan yang besar.

Semuanya ada dalam diri manusia. Manusia yang tamak, manusia yang tidak mau bersyukur.

Fitrah tidak hanya kembali ke suci. Tapi kita harus mampu mengerem dosa dan keinginan kita sendiri. Itulah hal yang paling sulit dilakukan manusia. Karena ada godaan bernama nafsu.

FITRAH, sangat bergantung pada mampu atau tidaknya kita mengendalikan dosa dan keinginan.

Maka, makna Idul Fitri kali ini harus dibarengi dengan membangun 2 JATI DIRI MANUSIA sebagai wujud KETAQWAAN selama berpuasa.

  • Kesalehan ritual, dengan cara mengerjakan syariat agama dengan benar dan baik. Ibadah yang optimal, yang lebih baik dari sebelumnya.
  • Kesalehan sosial, dengan cara memperbanyak amal, sedekah, merasakan hidup seperti orang-orang miskin dan anak yatim.

FITRAH sama dengan kembali ke NOL.

Maka, mendekatlah kepada Allah SWT. Selagi nafas masih berhembus, selagi badan masih sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun