Membangun Budaya Ramah di Madrasah melalui Kegiatan Menyapa Siswa
Kediri - Suasana ramah dan akrab terasa begitu menyambut di MAN 1 Kediri setiap paginya. Kebiasaan menyapa dan menyambut siswa yang baru tiba di sekolah telah menjadi budaya yang mengakar di lingkungan madrasah ini. Setiap pagi, para guru dan staf piket berdiri di lobi utama untuk menyambut kedatangan siswa dengan senyuman dan sapaan hangat.
Praktik sederhana ini bukan sekedar formalitas, melainkan upaya untuk membangun hubungan yang lebih dekat antara guru dan siswa. Siswa pun merasa nyaman dan diterima dengan kebiasaan ini. Mereka tidak segan untuk menyapa balik dan menyalami guru sesuai tata krama dalam budaya Indonesia. Siswi biasanya menyalami guru perempuan, sedangkan siswa laki-laki menyalami guru laki-laki.
Iza, salah satu siswi kelas XI, mengungkapkan bahwa dirinya selalu merasa senang di pagi hari ketika disambut oleh guru-guru dengan senyuman. "Ini membuat saya merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar dengan baik," ujarnya.
Sebagai mahasiswa asistensi mengajar dari UIN Malang di MAN 1 Kediri, saya mengalami langsung budaya ramah ini. Setiap pagi, bersama para guru, saya dan rekan-rekan asistensi menyambut siswa yang baru tiba. Meski ada banyak yang belum dikenal, sapaan dan senyuman mereka membuat kami merasa disambut dengan hangat.
"Kegiatan menyapa siswa ini membuat saya merasa lebih dekat dan akrab dengan mereka, terutama di kelas yang saya ajar. Suasana ini menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan," ungkap saya.
Dengan budaya ramah yang mengakar, MAN 1 Kediri berharap dapat menciptakan lingkungan sekolah yang positif dan mendukung seluruh warganya. Menyapa dan menyambut siswa dengan hangat merupakan langkah sederhana namun berdampak besar dalam membangun hubungan baik serta meningkatkan motivasi belajar siswa.