Mohon tunggu...
Syamsuddin B. Usup
Syamsuddin B. Usup Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kakek dari sebelas cucu tambah satu buyut. Berharap ikut serta membangun kembali rasa percaya diri masyarakat, membangun kembali pengertian saling memahami, saling percaya satu sama lain. Karena dengan cara itu kita membangun cinta kasih, membentuk keindahan hidup memaknai demokrasi.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mubahalah

25 September 2014   06:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:36 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dokowos yang sedari semula memperhatikan dengan seksama, meneruskan apa yang telah dilakukan ayahnya agar neraca keadilan menjadi “seimbang”. Ternyata dalam hitungan tidak sampai satu menit anak ini mampu membuat necara menjadi seimbang. Cara Dokowos sangat simple tidak seperti cara sang ayah yang begitu ribetnya. Bagaimanakan cara Dokowos?

Dokowos mengambil anak timbangan atau batu dacin terkecil yaitu yang beratnya 50 gram alias setengah ons. Kemudian batu dacin itu ditaruhnya dibawah piring timbangan sebagai “ganjal” pada sisi 1 kg. Hasilnya menunjukkan jarum timbangan tepat tegak ditengah neraca keadilan. Seketika pada saat itu jasad Dolos sang ayah, dewa penipuan dan kelicikan , menguap sirna, menghilang…… kembali ke alam maya.

Mubahalah....... Dokowos menjadi ahli waris "jabatan" Dolos ayahnya. Sang dewa penipuan dan kelicikan.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun