Kata Pengantar
Tulisan ini disusun sebagai bagian dari pemenuhan tugas mata kuliah dengan berlandaskan pada sumber dari CK serta ringkasan modul. Penulis berupaya mengangkat persoalan yang tengah berkembang dalam bidang pendidikan, terutama terkait dengan paradigma ilmiah dan paradigma alamiah. Harapannya, karya ini dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun pembaca, sebagai tambahan pengetahuan sekaligus sebagai referensi yang mendukung pengembangan keilmuan serta peningkatan akademik.
Pertama : Paradigma ilmiah berorientasi pada upaya memperoleh pengetahuan melalui langkah-langkah yang terstruktur, objektif, serta dapat diukur. Ciri pokok dari paradigma ini meliputi pemanfaatan data empiris, penerapan asas objektivitas, penggunaan pola pikir deduktif maupun induktif, menghasilkan temuan yang dapat diuji kembali, serta menghasilkan kesimpulan yang memiliki sifat generalisasi. Dalam ranah manajemen pendidikan, paradigma ini sering diterapkan, misalnya pada kegiatan survei kepuasan peserta didik, penilaian terhadap kinerja pendidik, hingga evaluasi terhadap pelaksanaan suatu kebijakan.
Kedua : Paradigma alamiah didasarkan pada pandangan bahwa realitas memiliki sifat yang beragam, selalu berubah, serta sarat dengan makna. Penelitian dalam kerangka paradigma ini lebih berfokus pada penggunaan pendekatan kualitatif. Metode yang lazim dipakai dalam pengumpulan data antara lain melalui kegiatan observasi, wawancara secara mendalam, serta penelaahan terhadap dokumen-dokumen terkait.
Ketiga : Perbedaan utama antara paradigma ilmiah dan paradigma alamiah tampak pada aspek epistemologis. Dalam paradigma ilmiah, peneliti dituntut untuk menjaga jarak dengan objek penelitian guna mempertahankan sikap netral. Sebaliknya, paradigma alamiah justru menekankan pentingnya keterlibatan langsung peneliti dalam keseluruhan proses penelitian agar dapat memahami realitas secara lebih mendalam.
Keempat : Paradigma yang digunakan dalam sebuah penelitian akan berpengaruh terhadap keseluruhan rancangan penelitian, mulai dari perumusan masalah, pemilihan metode yang diterapkan, hingga strategi analisis data yang digunakan. Paradigma ilmiah umumnya lebih sesuai untuk menguji hipotesis serta menganalisis hubungan antarvariabel secara kuantitatif. Sebaliknya, paradigma alamiah lebih tepat dipakai untuk menelusuri makna, pengalaman individu, serta konteks sosial melalui pendekatan kualitatif. Kedua paradigma tersebut sejatinya tidak perlu diposisikan sebagai sesuatu yang saling berlawanan, karena pada hakikatnya dapat saling melengkapi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI