Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bandara Kertajati, Perjuangan dan Kebanggaan Masyarakat Jawa Barat!

19 Maret 2019   00:09 Diperbarui: 19 Maret 2019   05:34 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandara Kertajati, Majalengka,Jawa Barat/ sumber:WartaKota.TribunNews.com

Saat ini pembangunan baru terselesaikan di tahap 1A dengan luas terminal 96.200 meter persegi. Adapun ultimate terminal bandara yang mengusung konsep burung merak ini mencapai 209.500m persegi.

Sejak diresmikan Presiden Jokowi pada Mei 2018 lalu, bandara sudah secara resmi dioperasikan Juni 2018. 

Saat ini, Bandara Kertajati baru memiliki satu landasan pacu atau runway sepanjang 2.500 meter. Runway ini akan bertambah menjadi 3.500 meter. Tujuan perluasan agar bandara bisa didarati pesawat berbadan lebar, seperti Airbus A380-800. Di tahap akhir, bandara ini akan memiliki dua landasan pacu.

Dengan kapasitas tersebut, setidaknya Bandara Kertajati bisa melayani 5,6 juta penumpang per tahunnya, dan dipastikan bisa menampung 18 juta lalu lintas penumpang di tahun berikutnya.

Ilustrasi Segi Tiga Emas Jawa Barat/ sumber: twitter.com/infobijb
Ilustrasi Segi Tiga Emas Jawa Barat/ sumber: twitter.com/infobijb
Ada tiga daerah di Jawa Barat, yang diproyeksikan sebagai kawasan segitiga emas, dengan potensi menjadi benteng industri dan produk tekstil. 

Adanya sejumlah infrastruktur yang akan dan telah dibangun serta upah minimum pekerja yang kompetitif, pastinya dapat menjadi pemikat utama datangnya investasi.

Kehadiran Bandara Kertajati ini merupakan upaya pengembangan Jawa Barat di masa datang, yaitu dengan menitikberatkan  wilayah Patimban di Subang dan Cirebon. 

Tiga titik inilah, yaitu Cirebon, Patimban, dan Kertajati yang akan menopang wilayah lainnya di utara untuk dijadikan kawasan segitiga emas perekonomian baru yang dinamakan 'rebana'. Dan, tentu saja kedepannya berpeluang menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meyakini Bandara Kertajati akan menjadi Pusat Perekonomian Jabar.  

"Sebab, sumbangan perekonomian Jabar kepada nasional kan besar. Sehingga, kalau kita bisa membangun konektivitas lewat pelabuhan, bandara, dan jalan, itu akan membuka kesempatan produksi dan nilai tambah ekonomi di Jabar," ujar Budi Karya.

Manfaat dari pembangunan infrastruktur, biasanya memang tidak dirasakan dalam waktu yang singkat. Seperti yang dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dari hasil penelitian yang diketahuinya, bahwa sebuah bandar udara, baru akan ramai setelah 10 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun