Menjadi orang kaya, makmur, alias berkecukupan tentu menjadi impian semua orang. Semua yang diinginkan tersedia. Ke mana pun akan pergi, tidak bingung karena ada yang melayani. Untuk dimakan esok hari tidak perlu khawatir karena tabungan masih cukup hingga tujuh turunan.
Namun, tidak semua orang bisa hidup seperti itu. Tidak semua orang bisa hidup kaya raya. Bahkan, sebagian orang masih harus bermandi keringat untuk bisa makan hari ini. Sementara untuk esok hari, baru dipikir esok hari.
Tentu saja ada banyak faktor penyebabnya. Bukan sekadar soal pengetahuan atau kemalasan. Bisa jadi juga, itu disebabkan oleh takdir yang memang sulit diubah.
Sebab sejatinya semua orang ingin kaya, tapi manusia tetaplah manusia. Tak semua keinginan dan rencananya selalu berjalan sempurna. Meminjam bahasanya Morgan Hausel, hidup ini adalah soal keberuntungan. Tak ada prediksi dan rencana yang benar seratus persen.
Kalau berbicara tentang kegigihan, tentu banyak sekali orang yang gigih dalam mencari nafkah. Namun, kebutuhan dan pendapatannya sulit untuk mencapai seimbang. Bahkan terkadang amat timpang sehingga harus ditambal dengan utang sana-sini.
Kalau berbicara tentang keilmuan, tentu seharusnya para guru besar atau ekonom adalah orang-orang terkaya di dunia ini. Faktanya tidak demikian. Malah banyak orang kaya, namun pendidikannya biasa-biasa saja.
Apakah untuk bisa kaya harus memiliki bisnis? Ternyata banyak juga orang yang membangun bisnis, lalu gagal dan jatuh miskin. Banyak juga orang yang berbisnis, namun kehidupannya biasa-biasa saja.
Lantas bagaimana agar bisa kaya? Banyak sekali teori yang diungkapkan oleh orang kaya. Simpelnya, ada beberapa poin berikut ini.
Pertama, pendapatan harus lebih besar daripada pengeluaran. Ini adalah poin paling simpel dan paling mudah yang biasanya diungkapkan oleh orang kaya.
Kedua, bagun sumber pendapatan sebanyak-banyaknya. Jangan hanya berpegang pada sumber pendapatan.
Ketiga, berinvestasi. Menurut pengakuannya, mayoritas orang kaya itu berinvestasi, bukan menabung. Menabung iya, tapi tidak sebanyak berinvestasi. Sebab dengan investasi maka uang akan terus mengalir menjadi passive income.
