Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB, Peneliti, Penulis, Senang belajar https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Happy Ramadhan 56 : Membangun Kesejahteraan Masyarakat Melalui Aplikasi Ekonomi Syariah di Bulan Ramadhan.

28 Maret 2024   11:05 Diperbarui: 28 Maret 2024   12:40 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhan, bulan penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia, bukan hanya menjadi waktu untuk beribadah, tetapi juga momentum penting dalam menggalang kontribusi ekonomi syariah dalam membangun kesejahteraan umat. Dalam konteks ekonomi global yang terus berubah, ekonomi syariah menjadi alternatif yang menjanjikan dalam menciptakan stabilitas dan keseimbangan, terutama di bulan suci ini.

Pertumbuhan ekonomi syariah telah menunjukkan tren yang positif dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan Global Islamic Economy Indicator 2023, nilai pasar ekonomi syariah global mencapai 2,4 triliun dolar AS pada tahun 2022 dan diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang. Ramadhan menjadi saat yang strategis untuk mengoptimalkan potensi ekonomi syariah, karena nilai-nilai keadilan, kebersamaan, dan filantropi yang menjadi inti dari ajaran Islam sangat terwujud dalam bulan suci ini.

Salah satu aspek penting dari ekonomi syariah adalah zakat, yang merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu untuk memberikan sebagian dari harta mereka kepada yang membutuhkan. Dalam konteks Ramadhan, praktik zakat menjadi lebih menonjol dan berdampak signifikan pada redistribusi kekayaan dan pemberdayaan masyarakat. Zakat tidak hanya membantu mengurangi kesenjangan ekonomi, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial dan membangun fondasi kesejahteraan yang kokoh.

Selain zakat, Ramadhan juga menjadi momentum bagi perkembangan sektor keuangan syariah, termasuk perbankan syariah dan pasar modal syariah. Bank-bank syariah sering meluncurkan produk-produk baru dan program-program khusus yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam selama bulan Ramadhan, seperti program tabungan berbasis syariah dengan imbal hasil yang kompetitif atau pembiayaan berbasis syariah untuk proyek-proyek pembangunan yang memberikan manfaat sosial yang besar.

Di samping itu, pasar modal syariah juga aktif dalam menggalang investasi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Penawaran obligasi syariah dari perusahaan-perusahaan yang berkomitmen pada praktik bisnis yang berkelanjutan sering kali menjadi sorotan selama bulan Ramadhan. Hal ini mencerminkan bagaimana ekonomi syariah tidak hanya fokus pada profitabilitas, tetapi juga pada pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan sosial.

Dari sudut pandang teori ekonomi, kontribusi ekonomi syariah dalam membangun kesejahteraan dapat dianalisis melalui pendekatan ekonomi pembangunan. Teori-teori seperti teori pertumbuhan ekonomi endogen menekankan pentingnya faktor-faktor internal dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang, termasuk inovasi dalam produk dan layanan serta investasi dalam sumber daya manusia. Ekonomi syariah, dengan prinsip-prinsipnya yang menekankan keadilan, partisipasi masyarakat, dan distribusi yang merata, dapat menjadi katalisator dalam membangun fondasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Selain itu, teori ekonomi kebahagiaan juga relevan dalam konteks ini. Teori ini menyoroti pentingnya aspek-aspek non-materi dalam menilai kesejahteraan, seperti kebahagiaan, kepuasan hidup, dan hubungan sosial. Prinsip-prinsip ekonomi syariah, yang mengutamakan nilai-nilai spiritual dan sosial dalam aktivitas ekonomi, dapat meningkatkan kesejahteraan holistik masyarakat, bukan hanya dari segi materi tetapi juga dari segi psikologis dan sosial.

Namun, tantangan tetap ada dalam mengoptimalkan kontribusi ekonomi syariah selama bulan Ramadhan. Salah satunya adalah masalah kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang prinsip-prinsip ekonomi syariah. Edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya praktik ekonomi syariah dalam membangun kesejahteraan perlu ditingkatkan secara menyeluruh. Selain itu, perlunya kerjasama antara pemerintah, lembaga keuangan syariah, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi perkembangan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan demikian, Ramadhan bukan hanya merupakan waktu untuk beribadah semata, tetapi juga kesempatan bagi umat Islam untuk aktif berkontribusi dalam membangun kesejahteraan melalui praktik ekonomi syariah. Melalui zakat, perbankan syariah, pasar modal syariah, dan prinsip-prinsip ekonomi syariah yang inklusif, bulan suci ini menjadi momentum penting dalam menggalang potensi ekonomi yang adil, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun