Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Kredit Mikro Pengrajin (118)

22 Februari 2024   22:48 Diperbarui: 22 Februari 2024   22:48 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kredit mikro untuk pengrajin kecil tidak hanya memberikan akses ke modal yang diperlukan, tetapi juga membantu meningkatkan keterampilan, memperluas usaha, dan akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dengan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat ekosistem ekonomi lokal.


Negara-negara yang Sudah Sukses:

  1. Bangladesh: Bangladesh telah menjadi salah satu contoh sukses dalam menjadikan program kredit mikro, seperti yang dilakukan oleh Grameen Bank, sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif, termasuk bagi para pengrajin kecil. Program kredit mikro telah memberikan akses ke modal bagi jutaan pengrajin kecil di Bangladesh, membantu mereka meningkatkan produksi, memperluas usaha, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka secara keseluruhan. Grameen Bank juga telah menunjukkan bahw a model ini dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi kemiskinan dan menciptakan inklusi ekonomi.
  2. India: India memiliki salah satu program kredit mikro terbesar di dunia melalui program Kredit Mikro Unit Usaha Kecil (MUDRA). Program ini telah memberikan akses ke modal kepada jutaan pengrajin kecil di seluruh negeri, membantu mereka meningkatkan produksi dan mengembangkan usaha mereka. Dengan menyediakan dukungan finansial dan akses ke pelatihan keterampilan, MUDRA telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi inklusif di India dengan memperkuat sektor pengrajin kecil.

Negara-negara yang Belum Berhasil:

  1. Nigeria: Nigeria masih menghadapi tantangan dalam menjadikan program kredit mikro sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif bagi pengrajin kecil. Meskipun upaya telah dilakukan untuk meluncurkan program-program seperti Bank of Industry's Cottage, Small and Medium Enterprises (SME) Loan Scheme, masih ada masalah yang menghambat keberhasilan program ini. Tantangan seperti korupsi, birokrasi yang kompleks, dan kurangnya infrastruktur pendukung telah menyulitkan pengrajin kecil untuk memanfaatkan program-program kredit mikro secara efektif.
  2. Madagascar: Madagascar juga menghadapi kesulitan dalam menjadikan program kredit mikro efektif untuk pengrajin kecil sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif. Instabilitas politik, kurangnya infrastruktur, dan kurangnya akses terhadap pendidikan dan pelatihan telah menjadi hambatan dalam mengimplementasikan program-program kredit mikro dengan sukses di negara ini. Akibatnya, sektor pengrajin kecil di Madagascar belum sepenuhnya dapat mengambil manfaat dari program-program kredit mikro yang ada.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan program kredit mikro untuk pengrajin kecil dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan publik, stabilitas politik, infrastruktur, dan akses terhadap pelatihan dan pendidikan. Negara-negara seperti Bangladesh dan India telah berhasil mengimplementasikan program-program kredit mikro yang efektif untuk pengrajin kecil, sementara Nigeria dan Madagascar masih menghadapi tantangan dalam hal ini.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun