Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB, Peneliti, Penulis, Senang belajar https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif; Harapan Hidup (37)

15 Februari 2024   13:00 Diperbarui: 15 Februari 2024   13:06 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Harapan Hidup adalah perkiraan rata-rata jumlah tahun yang diharapkan seseorang atau kelompok penduduk untuk hidup dalam kondisi tertentu, seperti pada saat lahir atau pada suatu titik dalam kehidupan. Ini adalah indikator penting dalam menilai kesehatan dan kesejahteraan suatu populasi.

Kesejahteraan adalah kondisi umum dari kebahagiaan, kesehatan, dan kesejahteraan yang dipersepsikan. Ini mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan fisik dan mental, pendapatan, pekerjaan, hubungan sosial, dan lingkungan hidup. Kesejahteraan sering kali diukur dengan berbagai indikator, seperti tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, tingkat kebahagiaan, dan kepuasan hidup.


Dalam ilmu ekonomi, Harapan Hidup sering dianggap sebagai salah satu indikator kesejahteraan yang penting. Harapan Hidup yang lebih tinggi sering kali berkorelasi dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik dalam suatu masyarakat. Hal ini karena Harapan Hidup yang lebih tinggi mencerminkan kemajuan dalam bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan kemakmuran ekonomi secara keseluruhan.

Dari perspektif ekonomi, Kesejahteraan sering diukur dengan menggunakan berbagai indikator, termasuk pendapatan per kapita, tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, akses ke layanan kesehatan dan pendidikan, serta indikator lain yang menggambarkan kualitas hidup suatu populasi. Kesejahteraan ekonomi yang tinggi biasanya dianggap sebagai indikasi bahwa kebutuhan dasar seperti pangan, tempat tinggal, dan perlindungan sosial telah terpenuhi dengan baik.

Jadi, dari perspektif ekonomi, Harapan Hidup dan Kesejahteraan saling terkait erat. Harapan Hidup yang lebih tinggi cenderung menunjukkan bahwa masyarakat tersebut telah mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik secara keseluruhan, sementara peningkatan dalam kesejahteraan ekonomi dapat mendukung peningkatan Harapan Hidup melalui akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan dan sumber daya lainnya.


Pertumbuhan ekonomi inklusif adalah konsep di mana pertumbuhan ekonomi tidak hanya diukur dari segi peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), tetapi juga dari sudut pandang inklusivitas, yaitu sejauh mana pertumbuhan tersebut menciptakan manfaat yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Dalam konteks ini, Harapan Hidup dan Kesejahteraan memainkan peran penting.

  1. Harapan Hidup: Pertumbuhan ekonomi yang inklusif harus dapat meningkatkan Harapan Hidup masyarakat secara keseluruhan. Ini mencakup penyediaan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan, sanitasi, air bersih, serta pengurangan risiko kemiskinan dan penyakit. Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan harus diarahkan pada memperpanjang usia harapan hidup dan meningkatkan kualitas hidup secara umum.
  2. Kesejahteraan: Pertumbuhan ekonomi inklusif juga harus diukur dari dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat secara luas. Ini mencakup peningkatan pendapatan riil, kesempatan kerja yang layak, akses yang lebih baik terhadap pendidikan berkualitas, serta peningkatan kualitas lingkungan hidup. Kesejahteraan ekonomi yang merata diharapkan dapat mengurangi disparitas sosial dan meningkatkan kualitas hidup bagi seluruh masyarakat.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi inklusif tidak hanya berkaitan dengan peningkatan PDB, tetapi juga dengan distribusi manfaatnya. Hal ini mencakup peningkatan Harapan Hidup dan Kesejahteraan secara merata di seluruh lapisan masyarakat. Upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif memerlukan kebijakan dan tindakan yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan aksesibilitas serta kesetaraan dalam kesempatan ekonomi, sosial, dan politik.


Harapan Hidup dan pertumbuhan ekonomi inklusif memiliki hubungan yang erat. Pertumbuhan ekonomi inklusif yang berhasil memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat dapat berdampak positif pada Harapan Hidup. Berikut beberapa hubungan antara keduanya:

  1. Akses Layanan Kesehatan: Pertumbuhan ekonomi inklusif sering kali menyebabkan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat. Ini termasuk akses terhadap perawatan medis, vaksinasi, obat-obatan, dan fasilitas kesehatan lainnya. Dengan akses yang lebih baik ini, Harapan Hidup dapat meningkat karena masyarakat memiliki lebih banyak akses untuk mencegah, mendiagnosis, dan mengobati penyakit.
  2. Pendidikan dan Pengetahuan Kesehatan: Pertumbuhan ekonomi inklusif juga sering kali berdampak pada peningkatan akses terhadap pendidikan dan pengetahuan kesehatan. Pendidikan yang lebih baik dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat dan praktik kesehatan yang baik. Ini dapat berkontribusi pada peningkatan Harapan Hidup dengan mengurangi tingkat kecelakaan, penyakit menular, dan masalah kesehatan lainnya.
  3. Kondisi Lingkungan: Pertumbuhan ekonomi inklusif yang berkelanjutan dapat berdampak positif pada kondisi lingkungan. Penurunan polusi udara dan air serta perlindungan terhadap sumber daya alam dapat membantu menjaga kesehatan masyarakat. Kondisi lingkungan yang lebih baik sering kali berarti masyarakat lebih sedikit terpapar polutan berbahaya yang dapat memengaruhi Harapan Hidup.
  4. Kesejahteraan Ekonomi: Pertumbuhan ekonomi inklusif yang merata dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, termasuk akses terhadap pangan, air bersih, tempat tinggal yang layak, dan sanitasi yang baik. Kesejahteraan ekonomi yang lebih baik sering kali berarti masyarakat memiliki akses yang lebih baik terhadap kebutuhan dasar, yang pada gilirannya dapat memperpanjang Harapan Hidup.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi inklusif yang berkelanjutan dapat secara positif memengaruhi Harapan Hidup masyarakat melalui berbagai jalur, termasuk akses terhadap layanan kesehatan yang memadai, peningkatan pendidikan dan pengetahuan kesehatan, perbaikan kondisi lingkungan, dan peningkatan kesejahteraan ekonomi secara umum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun