Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB, Peneliti, Penulis, Senang belajar https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif ; Akses Peluang Ekonomi (7)

12 Februari 2024   17:54 Diperbarui: 14 Februari 2024   06:52 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Pertumbuhan ekonomi yang inklusif menjamin bahwa manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh pertumbuhan tersebut didistribusikan secara adil di seluruh lapisan masyarakat, sementara akses setara terhadap peluang ekonomi memastikan bahwa semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi dan mengakses sumber daya yang diperlukan untuk mencapai kesejahteraan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi yang inklusif adalah prasyarat bagi pembangunan yang berkelanjutan dan stabil. Ketika pertumbuhan ekonomi terjadi tanpa memperhatikan kebutuhan dan aspirasi semua anggota masyarakat, kesenjangan ekonomi akan meningkat, yang pada gilirannya dapat mengarah pada ketidakstabilan sosial dan politik. 

Pertumbuhan ekonomi yang inklusif, di sisi lain, memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat merasakan dampak positif dari pertumbuhan tersebut. Ini dapat dicapai melalui kebijakan yang mendorong pembagian pendapatan yang lebih merata, menciptakan lapangan kerja yang layak, dan memberikan akses kepada semua individu terhadap pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar lainnya.

Akses setara terhadap peluang ekonomi juga penting dalam memastikan keadilan dan kesetaraan dalam masyarakat. Ketidaksetaraan akses terhadap peluang ekonomi dapat menciptakan kesenjangan yang mempersempit kesempatan individu untuk meraih kesejahteraan ekonomi. 

Misalnya, jika seseorang tidak memiliki akses yang sama dengan yang lain terhadap pendidikan atau modal untuk memulai usaha, mereka mungkin tertinggal dalam persaingan ekonomi dan sulit untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Oleh karena itu, kebijakan yang mempromosikan akses setara terhadap pendidikan, pelatihan kerja, kredit usaha, dan pasar kerja dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan memberikan peluang yang lebih luas bagi semua individu untuk mencapai kesuksesan ekonomi.

Di banyak negara, terdapat tantangan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif dan akses setara terhadap peluang ekonomi. Faktor-faktor seperti ketidaksetaraan pendapatan, diskriminasi, kurangnya akses terhadap layanan dasar, dan ketimpangan dalam distribusi sumber daya menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan ini. Namun, dengan komitmen politik yang kuat, kebijakan yang tepat, dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, hal ini dapat diatasi.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi inklusif dan akses setara terhadap peluang ekonomi adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang adil, berkelanjutan, dan sejahtera. Ini memerlukan upaya bersama dari semua pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam dan merasakan manfaat dari aktivitas ekonomi. 

Dengan demikian, memprioritaskan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan akses setara terhadap peluang ekonomi bukan hanya merupakan kebijakan yang bijak, tetapi juga merupakan langkah yang diperlukan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi semua.


Tentu, berikut adalah beberapa contoh akses setara terhadap peluang ekonomi yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif:

  1. Pendidikan yang Merata: Menyediakan akses pendidikan yang merata bagi semua anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau sosial mereka, dapat membuka pintu untuk kesempatan yang sama dalam dunia kerja. Program beasiswa, bantuan keuangan, dan fasilitas pendidikan yang setara untuk semua dapat membantu mengurangi kesenjangan dalam akses pendidikan.
  2. Pelatihan Kerja: Program pelatihan kerja yang terjangkau dan mudah diakses bagi semua individu, terutama bagi mereka yang kurang mampu atau berada di daerah terpencil, dapat membantu meningkatkan keterampilan dan daya saing mereka dalam pasar kerja.
  3. Akses terhadap Modal dan Kredit: Memberikan akses yang setara terhadap modal dan kredit kepada para pengusaha kecil dan menengah, termasuk wanita dan kelompok minoritas, dapat membantu mereka memulai atau mengembangkan usaha mereka. Ini memastikan bahwa semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.
  4. Kebijakan Anti Diskriminasi: Menerapkan kebijakan anti diskriminasi yang kuat di tempat kerja dan dalam proses rekrutmen dapat memastikan bahwa semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan dan memajukan karier mereka tanpa mengalami diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, ras, agama, atau latar belakang lainnya.
  5. Akses ke Infrastruktur dan Layanan Dasar: Memastikan akses yang setara terhadap infrastruktur ekonomi seperti jaringan transportasi, listrik, air bersih, dan internet dapat membantu mengurangi kesenjangan regional dan memungkinkan individu di daerah terpencil untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi dengan lebih efektif.
  6. Penghapusan Hambatan Hukum dan Birokrasi: Membuat proses perizinan usaha dan administrasi lainnya lebih transparan, sederhana, dan terjangkau dapat membantu mengurangi hambatan bagi para pengusaha kecil dan menengah untuk memulai atau mengembangkan usaha mereka.
  7. Pengembangan Ekonomi Lokal: Mendorong pengembangan ekonomi lokal melalui program pembangunan infrastruktur, pelatihan keterampilan, dan bantuan teknis dapat membantu menciptakan peluang ekonomi yang setara bagi masyarakat di daerah pedesaan atau terpinggirkan.

Dengan menerapkan langkah-langkah seperti ini, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta dapat memainkan peran yang penting dalam memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya menguntungkan sebagian kecil masyarakat, tetapi juga merata dan inklusif bagi semua individu.

Jadi, akses adalah sebagaimana maksudnya merupakan titik awal dari semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun