Mohon tunggu...
Syaifud Adidharta
Syaifud Adidharta Mohon Tunggu... lainnya -

Hidup Ini Hanya Satu Kali. Bisakah Kita Hidup Berbuat Indah Untuk Semua ?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Satria Bergitar "Rhoma Irama" Senandung SARA

6 Agustus 2012   15:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:10 2590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rekaman video yang didapat Panwaslu, Rhoma secara terbuka meminta warga agar tidak memilih Jokowi-Ahok. Rhoma Irama mendadak menangis saat berusaha menjelaskan duduk perkara yang membuatnya dipanggil oleh Panitia Pengawas Pemilu DKI Jakarta. Berulang kali, pria dengan baju koko putih ini menyeka air matanya (photo : kompasiana)

Sementara itu dari salah satu situs yang mengikuti perkembangan soal isu SARA yang terkait dengan si raja dangdut, tersirat didalam kutipannya melansir peristiwa 29 Juli 2012 di Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat tersebut yang menghadirkan H. Rhoma Irama.

Dalam situs http://chtistianwarrior.blogspot.com/ melasir :

Seperti diketahui, salah satu pasangan Cagub DKI Joko Widodo alias Jokowi yang diusung oleh PDI-P adalah Basuki T.Purnama alias Ahok. Bukan rahasia umum, Ahok adalah seorang etnis Tionghoa yang beragama Nasrani. Itulah sebabnya, H. Rhoma yang didukung oleh para kiai dan ustadz dari berbagai wilayah Jakarta, tidak rela Jakarta dipimpin oleh pasangan yang tidak seiman, seperti Ahok.

"Islam itu agama yang sempurna, memilih pemimpin bukan hanya soal politik, melainkan juga ibadah. Pilihlah yang seiman dengan mayoritas masyarakat Jakarta," ujar Rhoma Irama yang saat itu dihadiri oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Fajar Pandjaitan dan Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin.

Senada dengan ustaz dan pengurus masjid sebelumnya yang mengajak para jamaah untuk memilih yang seiman. Bang Rhoma, begitu ia akrab disapa, merupakan tim kampanye pasangan calon gubernur DKI Jakarta Foke-Nara. Dalam ceramahnya, ia menuturkan, kampanye yang mengusung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dibenarkan. "Di dalam mengampanyekan sesuatu, SARA itu dibenarkan. Sekarang kita sudah hidup di zaman keterbukaan dan demokrasi, masyarakat harus mengetahui siapa calon pemimpin mereka," kata Rhoma Irama.

Rhoma pun menyebutkan nama Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshidiqie atas dasar pembenaran penggunaan isu SARA. "Saya dapat berbicara seperti ini karena memang dibenarkan Ketua Dewan, Jimly Asshidiqie," katanya.

Sementara itu di tempat yang sama, Fauzi Bowo lebih banyak mengingatkan tentang berkah di bulan Ramadhan. Dalam kesempatan tersebut, Foke memberikan sumbangan kepada anak asuh PKU yang dikelola Muhammadiyah Tanjung Duren dan Masjid Al-Isra, bantuan masjid sebesar Rp 28 juta, Al Quran, alat olahraga, dan lampu hemat energi.

Ahok dan Ceramah SARA

Ketika disudutkan wartawan soal isi ceramahnya, Rhoma, pentolan Grup Soneta itu membantah ceramahnya bermuatan SARA. Menurutnya, tidak ada yang salah dengan isi ceramah yang disampaikan di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Ahad 29 Juli 2012 lalu. "Masa umat Islam mendukung Fauzi-Nachrowi dianggap SARA," ucap Rhoma, kemarin, Kamis 2 Agustus 2012.

Rhoma Irama, itu bertanya balik mempertanyakan kepada pihak-pihak yang menuduh ceramahnya berpotensi SARA dan ketentuan pemilukada itu. “Bagaimana dengan kalangan gereja dan etnis Tionghoa yang mendukung pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), apakah hal itu bukan termasuk SARA?” katanya balik bertanya.

Bang Haji melanjutkan, mengapa orang Kristen di Kalimantan Tengah yang secara eksplisit mendukung Agustin Teras Narang, di Kalimantan Barat mendukung Cornelis. “Itu tidak salah, tapi mengapa saya malah disalahkan?" ujarnya membela diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun