Mohon tunggu...
Syaiful Akbarius
Syaiful Akbarius Mohon Tunggu... Jurnalis - Simple

Hanya manusia Sederhana https://www.facebook.com/syaif.akbar/ https://www.youtube.com/channel/UCaxyMGdAgyTBJG35SVmkI7w

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anjal, Tanggung Jawab Siapa?

21 April 2021   23:14 Diperbarui: 21 April 2021   23:46 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ramadan adalah Bulan Suci yang sangat dicintai oleh Ummat Islam dimana pun berada, bulan dimana ALLAH SWT memberikan segala pengampunan-NYA kepada ummat yang meminta maaf atas segala dosa-dosa yang dilakukan baik yang sengaja maupun yang tidak di sengaja dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

Sebelum bulan Suci Ramadan 1442 H datang, ummat Islam berbondong-bondong menyiapkan diri menyambutnya, bahkan tidak sedikit yang berusaha untuk mengurangi segala aktifitasnya hanya untuk khusyuk beribadah selama bulan suci Ramadan. 

Namun hal ini menjadi tidak sempurna ketika kita berjalan di jalanan Kota Makassar dimana setiap perempatan besar kita melihat adanya Anak Jalanan (anjal) yang meminta-minta kepada para pengendara yang berhenti saat lampu merah menyala di perempatan jalan, bahkan terkadang anak-anak tersebut tidak menghiraukan keselamatan diri dengan berlarian kesana-kemari seakan-akan tidak ada bahaya yang mengintai mereka.

Hal ini sangat menyesakkan dada para pelintas, dikarenakan kalau mau jujur menjawab ketika ditanya ke mereka jawaban mereka sama bahwa mereka beragama Islam dan meminta-minta dijalanan karena kondisi ekonomi keluarga mereka yang sama sekali miskin alias tidak punya apa-apa. Pertanyaannya adalah; Ini tanggung jawab siapa??!?

Dan yang harus kita ketahui bahwa ketika masuk malam ke 10 Ramadan, jumlah anak-anak yang berada dijalanan bukannya berkurang malah makin banyak. Mungkin dalam benak kita bahwa ini adalah tanggung jawab Pemerintah Kota Makassar khususnya Dinas Sosial, sebab mereka mempunya program untuk menangani anak jalanan seperti ini. Namun mengapa sampai saat ini belum ada Dinas Sosial yang turun melihat kondisi ini??

Tidak bisa kita nafikkan, bahwa ini bukan saja terjadi di Kota Makassar, banyak pula terjadi di kota-kota lainnya. Namun mengapa hal ini dibiarkan begitu saja?? Apakah sudah lelahkah Dinas Sosial menangani mereka?? Apakah sudah tidak ada lagi dana untuk mengurus mereka?? Ini semua yang menjadi pertanyaan dibenak kita para pengendara yang lewat disetiap perempatan.

Kita sadar bahwa ini bukan sepenuhnya tugas dari Dinas Sosial Kota Makassar, ini tugas kita semua ummat Islam untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Namun sampai kapan?? Dan apakah ketika kita memberikan mereka uang Rp. 1000,- atau Rp. 2.000,- lantas mereka mengumpulkan dalam hari itu dan mereka akan berhenti?? Ternyata tidak ada jaminan berhenti, yang ada justru makin banyak mereka berkumpul di setiap perempatan-perempatan besar.

Ini menjadi PR buat kita Ummat Islam dan Pemerintah Kota Makassar yakni Dinas Sosial. Bahwa mungkin lewat Zakat dan Infak atau sedekah apapun namanya bisa sedikit membantu beban mereka agar tidak lagi berada di jalanan dimana nyawa mereka sangat rentan terhadap kecelakaan lalu lintas. Dan bila benar terjadi maka para pengendara kendaraan justru yang akan disalahkan menjadi penyebab kecelakaan, sungguh ironis bukan?!!.

Semoga ALLAH SWT memberikan segala kekuatan dan petunjuk-NYA kepada kita semua untuk membantu saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun