Mohon tunggu...
Syahrul Umam
Syahrul Umam Mohon Tunggu... never know

...

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

BEC 2025 Angkat Tema Ngelukat, Dibuka dengan Doa untuk Korban KMP Tunu

14 Juli 2025   15:05 Diperbarui: 14 Juli 2025   15:05 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 kembali hadir meriah pada Sabtu, 12 Juli 2025. Tapi sebelum keseruan dimulai, suasana dibuat khidmat dulu karena acara ini dibuka dengan doa bersama untuk para korban tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.

Sebagai bentuk empati dan duka cita, hampir semua orang yang hadir baik penonton, tamu undangan, sampai panitia memakai pakaian serba hitam. Momen ini jadi pengingat bahwa di tengah kemeriahan, ada saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengajak semua yang hadir untuk mengheningkan cipta dan memanjatkan doa bersama.

"Sebelum memulai sambutan, mari kita tundukkan kepala sejenak untuk mendoakan masyarakat yang terkena musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya," ujar Ipuk.

Doa tersebut ditujukan agar para korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan bisa kuat menghadapi cobaan. Ipuk juga berharap proses pencarian korban yang belum ditemukan bisa segera memberikan hasil.

"Kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada petugas SAR, relawan, TNI, Polri, dan semua yang terlibat dalam upaya pencarian korban kapal KMP Tunu," tambah Ipuk.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, juga hadir langsung untuk membuka BEC 2025. Ia mengajak semua orang yang hadir untuk turut mendoakan korban, sambil membagikan pengalamannya bertemu langsung dengan keluarga korban.

"Tadi saya bertemu dengan ahli waris korban di Pelabuhan Ketapang. Saya menyampaikan duka cita mendalam dan berharap amal para korban diterima, khilafnya diampuni, serta keluarga diberi kekuatan," kata Khofifah.

Untuk tahun ini, BEC mengangkat tema "Ngelukat: Usingnese Traditional Ritual." Tema ini menceritakan berbagai fase kehidupan masyarakat Suku Osing suku asli Banyuwangi mulai dari sebelum lahir, tumbuh besar, hingga akhir hayat. Sebuah tema yang nggak cuma estetik secara visual, tapi juga kaya makna budaya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun