Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Perkenalkan, Para Bidadari Penghuni Kompasiana

29 Juni 2019   06:19 Diperbarui: 29 Juni 2019   12:32 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : kompasiana.com

Kompasiana merupakan Media Warga yang mengusung semangat berbagi dan saling terhubung (dicopy dari bio akun resmi Kompasiana). Setiap orang yang memiliki akun Kompasiana bisa secara langsung berbagi info, peristiwa atau pun gagasan yang datang dari dunia di sekitarnya.

Kompasiana menyediakan banyak pilihan kategori di dalamnya yang selalu siap untuk diisi dan dibaca oleh kompasianer (sebutan untuk mereka yang aktif di kompasiana) mau pun orang lain secara umum. 

Beberapa di antara kategori tersebut adalah Ekonomi, Fiksiana, Gaya Hidup, Hiburan dan Olahraga. Bahkan kategori tersebut masih terbagi menjadi beberapa sub-kategori.  

Mereka  yang memiliki akun kompasiana --atau sebut saja kompasianer-- tidak hanya datang dari golongan veteran hidup, yang muda juga banyak. Bukan pula hanya berisi lelaki patah hati macam saya. 

Terdapat juga wanita-wanita riang nan cantik dengan wawasan luas yang juga aktif menulis mau pun memberi nilai di lapak teman-teman sekalian. Beberapa dari pada wanita-wanita --atau di sini saya sebut sebagai Bidadari Penghuni Kompasiana-- tersebut mungkin sudah kalian kenali.

Tapi sebelum itu, saya ingin memperjelas bahwa tulisan ini cuma dibuat untuk seru-seruan saja yaaa. Tidak ada maksud untuk menilai atau menganggap bahwa mereka yang di luar dari daftar ini tidak cantik, atau tulisan kalian tidak bagus. Sungguh saya tidak berniat seperti itu. 

Untuk semua wanita, kalian cantik. Terlebih di mata laki-laki yang beruntung karena memiliki kalian. Sedang dalam hal menulis, kita semua masih sama-sama belajar.

Dan lagi, daftar berikut hanya berdasarkan opini saya. Berhubung saya juga kenal mereka (meskipun mereka tidak kenal saya) dan yang lebih penting saya sangat menikmati tulisan mereka ehehe.

Pertama, Derby Asmaningrum.

Sosok wanita penyuka 'The Doctor' Valentino Rossi, pengidam musik Rock serta mantan pramugari yang (mungkin) sedang tinggal di Paris ini merupakan salah satu kompasianer wanita yang tulisannya sangat berbobot. 

Baik itu berupa cerpen, puisi, atau pun ulasannya terhadap sesuatu seperti ketika ia membahas Savage Garden serta perihal pencoblosan dan masjid tertua di Perancis. Kendati begitu, dia jarang menulis. Padahal saya rindu. Huahahahahahaha. Rindu tulisannya maksudnya. Duuh.

Yah, di luar kepala saja, tentu sudah terbayang betapa sulitnya untuk bisa lolos kualifikasi sebagai seorang pramugari. Yang mana selain harus cantik, pramugari juga haruslah seorang yang berwawasan luas dan setidaknya mampu berbicara dalam beberapa Bahasa.

Kedua, Amel Widya.

Ketika Anda menyebut namanya harap jangan diulangi. Saya takut Mas Khrisna Pabhicara mendengarnya melalui telepati. 

Sosok perempuan berdarah Sunda ini baru saja dinobatkan sebagai salah satu pemenang lomba menulis bertema pertanian yang diadakan Kompasiana serta Menteri Pertanian. Dari namanya saja sudah terdengar anggun. 

Belum lagi setelah Anda menyadari kalau dia memiliki darah Sunda. Secara gitu, wanita Sunda yang dominan berdomisili di Bandung kan emang terkenal geulis pisan.

Tulisan Mbak Amel tidak terpaku pada satu kategori. Namun yang selalu terekam di otak saya, ketika ia menulis cerpen atau puisi, entah kenapa saya merasa tulisannya begitu sexy. 

Selain itu, artikel yang dia bagikan juga padat dan kaya akan informasi. Belum lagi ejaannya yang tentu saja sudah disempurnakan oleh Mas Khrisna. Ehehe.

Ketiga, Lilik Fatimah Azzahra

Beliau memenangi dua kategori sekaligus pada Kompasianival 2017 lalu. Best in Fiction dan People Choice's. Beliau seakan gambaran nyata dari seorang bidadari; selain cantik dan behijab, beliau juga pandai merangkai kata yang merasuk relung sanubari  kaum lelaki (sorry, bahasanya alay) lewat puisi serta cerpennya yang terasa dekat dengan kehidupan.

By the way, sebagai informasi tambahan, beliau sudah menikah dan punya anak yaaa. Jadi jangan naksir. Belum juga naksir kamu bakal patah hati duluan. Ehehehe.

Keempat, Listhia H Rahman.

Setahu saya, dia adalah seorang Ahli Gizi yang juga pandai menari. Saya pernah melihat video sewaktu dia sedang mengajari anak-anak sekolah dasar menari. Usia muda dan berprestasi, terbukti dari banyaknya tulisan dia yang menjadi headline. 

Yang kebanyakan darinya berupa artikel ajakan untuk hidup sehat dengan cara yang sederhana dan tepat. Selain itu dirinya juga tidak jarang mengisi rubrik Fiksiana. Tentang patah hati atau kekecewaan. Pernah terpilih sebagai kompasianer Best in Specific Interest juga lho.

Sebagai tambahan, saya suka namanya. Saya beberapa kali tanpa izin meminjam namanya untuk kemudian saya serahkan kepada Tuhan. Eh, enggak. Maksud saya, pernah saya pinjam namanya untuk dijadikan sebagai nama tokoh wanita dalam cerita serta puisi saya. Hehe. 

Lis, Lis, Lis. Duh, berasa enak banget nyebut namanya. Mudah diingat dan susah dilupakan. :')

Kelima, Livia Halim

Salah satu nominator untuk kategori Best in Fiction Kompasiana pada tahun 2016. Setahu saya Livia merupakan perempuan Bandung (duh Bandung lagi). Asli cantik dia mah, soalnya saya follow dia di Instagram sih, jadi tahu hahaha.

Sebagai orang yang juga menyukai tulisan surealis, tidak ada alasan untuk saya tidak memasukkannya ke dalam daftar ini. Semua cerpen yang dia tulis di Kompasiana merupakan cerpen surealis yang membuat saya geleng-geleng karena saking tidak mengertinya. 

Tapi memang begitulah esensi dari cerita surealis. Anda tidak perlu memahami atau mencoba untuk mencari tahu maksud dari sang penulis. Cukup dinikmati, maka ia akan mengalir dalam kepala Anda sebagai suatu keindahan. Tulisan Livia adalah salah satu warna  yang memberikan corak akan keberagaman ide di Kompasiana.

Keenam, Latifah Maurinta

Latifah atau biasa disebut Maurin atau juga Young Lady, merupakan salah satu kompasianer yang kritis dalam mengungkapkan apa yang ada pada benaknya secara terbuka. Terlebih perihal deskriminasi serta isu-isu sosial yang marak terjadi.

Saya suka sekali dengan cara berpikirnya. Sebab salah satu ciri perempuan cerdas menurut saya adalah mereka yang mampu menelurkan berbagai persepsi dan merespon atas sesuatu yang menurutnya kurang tepat serta seharusnya tidak terjadi. 

Kemudian dia mampu menjabarkan secara jelas permasalahan tersebut, secara terbuka hingga orang lain mungkin bisa menentukan sikap melalui sudut pandang berbeda yang ditawarkan olehnya.

Salah satu kompasianer senior di usianya yang masih muda. Menyukai teh hijau dan lili putih. Saya sering membaca novel tentang Ayah Calvin yang ia update setiap hari. 

Sesuatu yang masih menempel di kepala saya tentangnya hingga saat ini adalah curhatan dia mengenai ujian skripsi yang ditunda oleh UPI. Saya tidak bisa membayangkan kalau hal itu terjadi pada saya. Mungkin saya sudah ngamuk sambil nendang  ban bus milik kampus. Atau nggak, keempat rodanya saya sayat dengan pisau. Hihihi.

Nah, kiranya hanya sampai di sini saja daftar Para Bidadari yang Menghuni Kompasiana versi saya. Saya akan berusaha untuk menemukan bidadari lain di situs yang keren dan super kece (yang sayangnya terlalu banyak iklan ini) ke depannya.

Sekali lagi, saya terangkan bahwa ini cuma buat hiburan yaaaa. Urutan di atas juga tidak menentukan apa-apa. Mereka semua, kalian semua, para wanita adalah yang terbaik. 

Tanpa wanita saya sepi dan tak akan pernah ada. Sepeti judul lagunya Geisha. Tulisan ini hanya sebagai bentuk kekaguman saya kepada para wanita, khususnya mereka yang aktif dan memiliki hobi menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun