Mohon tunggu...
SYAHRUL HUZEINI
SYAHRUL HUZEINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Siluman

Bismillah Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengembangan Serta Pemberdayaan Tanaman Obat Keluarga dan Pekarangan Pangan lestari di Desa Bendosari Dusun Cukal

29 Januari 2022   14:40 Diperbarui: 29 Januari 2022   14:47 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dusun Cukal merupakan salah satu dusun di Desa Ekowisata Bendosari, Kec. Pujon, Kab. Malang. Dusun ini memiliki berbagai potensi alam yang sangat baik dan sangat menawan. Jika dilihat berdasarkan letak geografis daerah ini mempunyai potensi dibidang pertanian yang sangat luas, serta mayoritas mata pencaharian masyarakatnya adalah bertani. 

Hal ini juga didukung dengan adanya kesuburan tanah di daerah Dusun Cukal, dengan adanya kesuburan tanah tersebut maka sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat untuk bertani dan bercocok tanam.

Karena daerah ini memiliki kesuburan tanah yang sangat bagus untuk bercocok tanam membuat daerah ini memiliki beberapa program desa seperti Asman Toga dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Namun sayangnya program desa ini masih belum berjalan sepenuhnya karena kurangnya parsipatif masyarakat.

Memang green house untuk Asman Toga dan pekarangan untuk P2L sudah disediakan. Tapi untuk pengembangan programnya masih belum terealisasikan sama sekali. Terlihat ketika awal observasi green house Asman Toga dari 9 petak yang ada hanya 2 petak yang terisi sedangkan lainnya masih belum terisi tanaman sama sekali.

Kemudian untuk Pekarangan Pangan Lestari (P2L) memang di pekarangannya sudah terisi tanaman seperti sawi daging, terong dan daun bawang. Namun untuk green house yang ada di dalam P2L masih tidak ada tanamannya sama sekali padahal rak tanaman dan tong air untuk menyuport penyiaraman sudah tersediakan namun untuk pengembangan dan perawatan tanaman nya masih sangat kurang sekali.

dokpri
dokpri

Alasannya karena warga setempat sibuk bertani dan memeras susu sapi untuk disetorkan ke koperasi susu sae (Kopsae). Sehingga membuat program ini tidak berlanjut dan berkembang seperti yang dikatakan Bu Lurah. Bu Lurah dari awal kami datang mengharapkan kami bisa mengolah dan mengembangkan program Asman Toga dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang saat ini tidak bisa berjalan.

"Kami ada program Asman Toga (Asuhan Tanaman Obat Keluarga) dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang sedang stuck tidak terawat dan tidak berkembang. Maka dari itu kami berharap mas dan mbak dapat mengolah dan mengembangkan program ini. Saya serahkan sepenuhnya pengembangan program ini ke kalian semua, tidak ada jika mau di otak atik da dirubah lebih baik kami sangat beryukur."

Oleh karena itu, kelompok KKM-DR kami berencana mengembangkan program ini melakukan perubahan agar program ini berjalan dan berkembang dengan baik. Karena menurut saya besar sekali manfaat yang dapat diberikan kepada masyarakat jika program ini berkembang. 

Seperti pengembangan dan pembudidayaan program ini memiliki manfaat bagi masyarakat yang dapat dijadikan sebagai bahan obat untuk menjaga imunitas tubuh mereka dari ancaman virus covid-19 dan dari virus yang lainnya. Disamping itu selain sebagi obat bisa dijadikan bumbu dapur.

dokpri
dokpri

Sedangkan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) juga memiiliki banyak manfaat juga seperti untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat apalagi di tengah pandemi yang dimana ekonomi juga merosot sehingga kebutuhan makanan bergizi terkadang sulit terpenuhi dan disisi lain juga masih hal-hal yang perlu diperbaharui dan dikembangkan.

Dalam rangka mengembangkan kedua program ini pertama-tama kami memulainya dengan menanami tanaman-tanaman obat keluarga untuk memenuhi 7 petak yang masih kosong.

Untuk memenuhi 7 petak itu kami menanaminya dengan sekitar 300 bibit tanaman obat keluarga diantaranya seperti tanaman lempuyang, jahe, pecut kuda, lidah buaya, sirih merah, ekor kuda, sambang getih, shiso, sambaing darah, kumis kucing dan purwaceng. Sedangkan untuk yang di petak bawah kami menanami tanaman lengkuas, jahe, temulawak, pandan, kelor, serai merah, dan kunyit.

dokpri
dokpri

Sedangkan untuk mengembangkan program P2L kami memulainya dengan mencabuti rumput liar di sekitar tanaman terlebih dahulu agar lebih rapi dan bersih. Selanjutnya kami mulai menanami green house yang kosong dengan berbagai macam tanaman sayur-sayuran, mulai dari terong, cabai, andewi, seledri, brokoli, dan tomat. Sekitar 550 bibit tanaman kami tanam dalam polybag di green house P2L untuk memenuhi rak-rak yang masih belum terisi sama sekali.

dokpri
dokpri

Kemudian kami juga melakukan beberapa inovasi untuk menyiram tanaman yang sulit terjangkau tempatnya dengan membuat botol aqua yang dilubangi untuk lebih mudah menjangkau daripada harus disiram dengan gayung. 

Kami juga membeli gembor untuk menyirami tanaman yang ada di luar green house, karena memang pekarangan di luar green house tidak ada akses air untuk menyiram sehingga perlu adanya gembor daripada harus bolak balek mengambil air dengan gayung dari tong air. Karena banyaknya bibit yang kami tanam, kami baru bisa menyelesaikan menanam sekitar semingguan lebih.

dokpri
dokpri

Kami berharap dari semua yang kami usahakan untuk mengembangkan kedua program ini bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Seperti pengembangan program Asman Toga saya berharap bisa menjadi obat alternative untuk meningkatkan imunitas tubuh dari segala virusdan bisa dijadikan sebagai bahan dapur. Sedangkan untuk pengembangan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang telah kami jalankan kami berharap bisa bermanfaat dalam meningkatkan ketahanan pangan masyarakat apalagi di tengah pandemi yang dimana ekonomi juga merosot sehingga kebutuhan makanan bergizi terkadang sulit terpenuhi. Kami juga berharap jika setelah kami pergi dari desa ini para warga sekitar bisa terus melanjutkan program yang telah kami lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun