Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Anak SMK dan Dilema Kerja di Kampung Sendiri

15 Mei 2025   08:27 Diperbarui: 15 Mei 2025   21:32 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SMK PIKA miliki keahlian spesifik dan kompetensi tinggi di bidangnya.(Kemdikbudristek)

Saya ingin berbagi kegelisahan yang mungkin dirasakan banyak kepala sekolah SMK, terutama yang berada di daerah seperti saya, di Belitung Timur. Di SMK Negeri 1 Kelapa Kampit, kami punya empat jurusan andalan: Akuntansi Keuangan Lembaga, Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Teknik Sepeda Motor (TSM), dan Desain Pemodelan Informasi Bangunan (DPIB). Semuanya keren, relevan dengan kebutuhan abad 21, dan penuh potensi... di atas kertas.

Namun, kenyataan di lapangan sering jauh dari harapan. Kecuali jurusan Teknik Sepeda Motor yang memang paling "nyambung" dengan peluang kerja di Belitung, jurusan lainnya menghadapi tantangan besar. Akuntansi, TKJ, dan DPIB—tiga jurusan yang di kota besar mungkin masih jadi incaran, di daerah kami justru kesulitan menemukan lahan aktualisasinya.

Jurusan Banyak, Peluang Sempit

Di Belitung, industri kreatif, jasa keuangan, atau bidang TI belum berkembang signifikan. Sektor dominan di sini masih pariwisata, perikanan, tambang, dan otomotif skala kecil. Sementara bidang bangunan lebih banyak mengandalkan tukang lokal, bukan lulusan DPIB yang paham desain digital. Anak-anak TKJ pun sering kali berakhir membuka jasa servis komputer rumahan, atau malah banting setir ke pekerjaan lain yang sama sekali tidak berkaitan dengan keahliannya.

Saya sering merasa miris melihat alumni kami yang dulunya antusias belajar desain bangunan digital kini menjadi kasir, atau lulusan TKJ yang akhirnya menjadi karyawan toko. Bukan karena mereka tidak kompeten, tapi karena pasar kerja di daerah ini memang belum siap menerima keahlian mereka.

Sumber foto: Kompas
Sumber foto: Kompas

Data Nasional: Lulusan SMK Banyak yang "Salah Jurusan" di Dunia Kerja

Ternyata, situasi ini bukan hanya terjadi di Belitung Timur. Secara nasional, data dari BPS dan penelitian Pusat Kebijakan Pendidikan menunjukkan lebih dari 58% lulusan SMK bekerja di sektor yang tidak sesuai jurusannya. Bahkan, Bank Dunia (2023) menyebut hanya 25% lulusan SMK yang terserap di bidang yang benar-benar sesuai dengan keahliannya.

Khusus jurusan yang banyak diambil siswa seperti Akuntansi dan TKJ, penelitian dari SMERU Research Institute menunjukkan mismatch-nya cukup tinggi: 63% untuk jurusan bisnis dan manajemen, serta 57% untuk teknologi informasi. Angka-angka ini menunjukkan betapa seriusnya masalah ketidaksesuaian kompetensi di SMK kita.

Kenapa Bisa Begini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun