Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Ekonomi Manggar Tetap Berdenyut Meskipun Penjualan Timah Sedang Surut

8 April 2024   09:30 Diperbarui: 18 April 2024   00:23 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengembangan sektor pariwisata juga bisa menjadi peluang baru bagi Manggar. Keindahan alam dan budaya Bangka Belitung memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara. 

Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan masyarakat lokal untuk mengembangkan atraksi wisata, akomodasi, dan infrastruktur pendukung pariwisata di Manggar.

Selain itu, pemerintah juga perlu mendorong investasi di sektor-sektor ekonomi potensial lainnya seperti industri pengolahan hasil pertanian, perikanan, dan peternakan. Hal ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan nilai tambah produk lokal Manggar.

Kesimpulan

Manggar memang sedang mengalami masa-masa sulit akibat kasus korupsi di PT Timah. Namun, anggapan bahwa kota ini akan menjadi kota mati adalah keliru. Masih banyak sektor ekonomi lain yang menopang kehidupan masyarakat Manggar, dan geliat ekonomi masih terasa di berbagai sudut kota.

Diversifikasi ekonomi menjadi kunci untuk membangun ketahanan Manggar di masa depan. Dengan dukungan pemerintah dan kerja sama dari semua pihak, Manggar dapat bangkit dari keterpurukan dan menjadi kota yang lebih maju dan sejahtera. 

Pengembangan sektor-sektor ekonomi alternatif seperti pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, jasa, dan pariwisata harus menjadi prioritas utama. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan budaya yang dimiliki, Manggar dapat mengurangi ketergantungannya pada satu sektor ekonomi dan membangun masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun