Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Ekonomi Manggar Tetap Berdenyut Meskipun Penjualan Timah Sedang Surut

8 April 2024   09:30 Diperbarui: 18 April 2024   00:23 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Manggar. Dokumen Bangka Pos

Kasus korupsi di PT Timah yang menggemparkan, dengan kerugian negara mencapai 271 triliun rupiah, memang memberikan dampak signifikan pada sektor pertambangan timah di Bangka Belitung, khususnya di Manggar. 

Penurunan drastis pembelian timah hasil tambang rakyat menjadi konsekuensi yang tak terelakkan. Namun, anggapan bahwa Manggar akan menjadi kota mati tanpa timah adalah sebuah kesimpulan prematur. Kenyataannya, denyut ekonomi Manggar masih terasa, bahkan di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini.

Aktivitas Ekonomi di Luar Tambang Timah

Meskipun sektor pertambangan timah menjadi tulang punggung ekonomi Manggar selama bertahun-tahun, bukan berarti tidak ada sektor lain yang menopang kehidupan masyarakat. 

Manggar memiliki sumber daya alam dan potensi ekonomi yang beragam, yang menjadi penopang utama bagi sebagian besar penduduknya.


Pertanian dan Perikanan: Manggar memiliki potensi besar di bidang pertanian dan perikanan. Sawah-sawah yang menghijau dan laut yang kaya akan sumber daya alam menjadi bukti bahwa sektor ini mampu menjadi penopang ekonomi alternatif. 

Para petani di Manggar dengan tekun mengolah lahan pertanian mereka, menanam padi, sayuran, dan buah-buahan yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat. 

Sementara itu, nelayan di Manggar juga terus melaut untuk menangkap ikan, udang, dan hasil laut lainnya yang menjadi sumber protein penting bagi masyarakat. 

Hasil panen mereka dipasarkan di pasar-pasar lokal, memberikan kontribusi pada roda ekonomi kota dan menciptakan lapangan kerja bagi para pedagang.

Peternakan dan Pedagangan: Selain pertanian dan perikanan, peternakan dan perdagangan juga menjadi sektor penting di Manggar. 

Peternak sapi, kambing, dan ayam di Manggar memasok kebutuhan protein bagi masyarakat. Mereka menjual hasil ternak mereka kepada pedagang daging di pasar tradisional atau langsung kepada konsumen. 

Sementara itu, pedagang di pasar tradisional dan toko-toko kecil tetap beraktivitas, menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, mulai dari bahan makanan hingga pakaian. 

Mereka menyuplai barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat Manggar dan sekitarnya, memastikan ketersediaan barang-barang pokok dan menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang.

Pegawai dan Jasa: Keberadaan kantor-kantor pemerintahan, sekolah, dan perusahaan swasta di Manggar juga menjadi roda penggerak ekonomi. 

Para pegawai negeri sipil, guru, dan karyawan swasta di sektor ini tetap mendapatkan gaji dan penghasilan, yang kemudian mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menggerakkan roda ekonomi di Manggar. Mereka menjadi konsumen bagi pedagang, pelaku usaha jasa, dan sektor-sektor ekonomi lainnya di kota ini.

Pusat Perbelanjaan yang Ramai

Kemeriahan pusat perbelanjaan di Manggar menjelang Lebaran tahun ini menjadi bukti nyata bahwa ekonomi kota ini masih hidup. Meskipun harga-harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan, masyarakat tetap antusias berbelanja untuk menyambut Hari Raya. 

Pasar-pasar tradisional, pusat perbelanjaan modern, dan toko-toko kecil di Manggar dipenuhi oleh pembeli yang mencari berbagai kebutuhan untuk merayakan Lebaran. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak warga Manggar yang memiliki daya beli dan tidak sepenuhnya bergantung pada sektor pertambangan timah.

Diversifikasi Ekonomi: Jalan Menuju Ketahanan

Kasus korupsi di PT Timah menjadi pelajaran berharga bagi Manggar untuk tidak terpaku pada satu sektor ekonomi. Diversifikasi ekonomi menjadi kunci untuk membangun ketahanan dan meminimalisir dampak negatif dari krisis di satu sektor.

Pemerintah daerah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mendukung sektor-sektor ekonomi alternatif di Manggar. Pemberian bantuan modal, pelatihan, dan akses pasar bagi para petani, nelayan, peternak, dan pedagang kecil dapat menjadi solusi untuk meningkatkan daya saing mereka. Pemerintah juga harus memperbaiki infrastruktur seperti jalan, irigasi, dan fasilitas penyimpanan hasil panen untuk mendukung sektor pertanian dan perikanan.

Pengembangan sektor pariwisata juga bisa menjadi peluang baru bagi Manggar. Keindahan alam dan budaya Bangka Belitung memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara. 

Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan masyarakat lokal untuk mengembangkan atraksi wisata, akomodasi, dan infrastruktur pendukung pariwisata di Manggar.

Selain itu, pemerintah juga perlu mendorong investasi di sektor-sektor ekonomi potensial lainnya seperti industri pengolahan hasil pertanian, perikanan, dan peternakan. Hal ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan nilai tambah produk lokal Manggar.

Kesimpulan

Manggar memang sedang mengalami masa-masa sulit akibat kasus korupsi di PT Timah. Namun, anggapan bahwa kota ini akan menjadi kota mati adalah keliru. Masih banyak sektor ekonomi lain yang menopang kehidupan masyarakat Manggar, dan geliat ekonomi masih terasa di berbagai sudut kota.

Diversifikasi ekonomi menjadi kunci untuk membangun ketahanan Manggar di masa depan. Dengan dukungan pemerintah dan kerja sama dari semua pihak, Manggar dapat bangkit dari keterpurukan dan menjadi kota yang lebih maju dan sejahtera. 

Pengembangan sektor-sektor ekonomi alternatif seperti pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, jasa, dan pariwisata harus menjadi prioritas utama. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan budaya yang dimiliki, Manggar dapat mengurangi ketergantungannya pada satu sektor ekonomi dan membangun masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun