Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bangun ATM di Sekolah

11 Juni 2023   10:15 Diperbarui: 11 Juni 2023   10:23 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Belajar adalah proses pengamatan, peniruan, dan modifikasi. Jadilah pengamat yang teliti, peniru yang tekun, dan pemodifikasi yang kreatif." 

Pendekatan Amati Tiru Modifikasi (ATM) telah menjadi metode pembelajaran inovatif yang semakin populer di dunia pendidikan. Dengan filosofi dasarnya yang mengutamakan pengamatan, peniruan, dan modifikasi, ATM memberikan siswa kesempatan untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran. 

Pendekatan ini memungkinkan siswa memperoleh pemahaman yang mendalam, mengembangkan keterampilan kritis, dan mendorong kreativitas mereka.

Pentingnya pendekatan ATM terletak pada fokusnya pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dalam pendekatan konvensional, siswa seringkali menjadi objek pasif dalam proses pembelajaran, di mana guru bertindak sebagai sumber pengetahuan yang memberi tahu siswa apa yang harus mereka pelajari. 

Namun, dengan ATM, siswa menjadi subjek aktif yang terlibat dalam pengamatan, peniruan, dan modifikasi. Mereka memiliki kontrol atas pembelajaran mereka sendiri, yang membantu membangun motivasi intrinsik dan rasa kepemilikan terhadap proses pembelajaran.

Salah satu keunggulan utama ATM adalah pengembangan keterampilan kritis. Dalam proses pengamatan, siswa diajak untuk menganalisis dan memahami konsep atau keterampilan yang ingin dipelajari. Mereka belajar melihat contoh dari model dan mengidentifikasi strategi atau teknik yang digunakan. 

Kemudian, saat melakukan peniruan, siswa mempraktekkan apa yang telah mereka amati. Proses ini melibatkan pemecahan masalah, pemikiran logis, dan evaluasi terhadap hasil yang dicapai. 

Dalam tahap modifikasi, siswa diberikan kebebasan untuk mengembangkan ide-ide mereka sendiri, membuat perubahan, dan menyesuaikan metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini mendorong siswa untuk berpikir secara kreatif, menghubungkan konsep yang telah dipelajari dengan pengalaman mereka sendiri, dan menghasilkan solusi baru.

Selain itu, ATM memberikan konteks nyata dalam pembelajaran. Siswa tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi mereka melihat bagaimana konsep dan keterampilan yang dipelajari dapat diterapkan dalam situasi nyata. Misalnya, dalam pelajaran sains, siswa dapat mengamati dan meniru langkah-langkah praktis dalam percobaan ilmiah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun