Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengelola Cancel Culture di Sekolah

10 Juni 2023   12:01 Diperbarui: 10 Juni 2023   12:09 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sisipkan pembelajaran melalui konsekuensi dari tindakan yang tidak sesuai. Ini bisa melibatkan proses refleksi dan pengembangan pemahaman tentang akibat dari perbuatan yang merugikan atau diskriminatif. Penting untuk memastikan bahwa konsekuensi yang diberikan proporsional dan didasarkan pada upaya memperbaiki diri.

5. Mempromosikan rekonsiliasi dan pemulihan

Dorong siswa yang terlibat dalam cancel culture untuk mencari rekonsiliasi dan pemulihan. Ini bisa melibatkan proses meminta maaf, berdamai, dan melakukan tindakan yang nyata untuk memperbaiki dampak negatif dari tindakan atau pernyataan mereka. Proses ini dapat mengajarkan pentingnya memperbaiki kesalahan, memahami perspektif orang lain, dan membangun hubungan yang lebih baik di lingkungan sekolah.

Kesimpulan

Cancel culture di lingkungan sekolah dapat memiliki dampak yang signifikan, baik positif maupun negatif. Penting untuk memahami konsekuensi dan meresponsnya secara tepat. Dengan mengoptimalkan dampak positif cancel culture, seperti pertanggungjawaban, kesadaran sosial, dan pemberdayaan korban, lingkungan sekolah dapat menjadi tempat yang inklusif, di mana siswa belajar untuk berpikir kritis, menghargai perbedaan, dan membangun keterampilan untuk berdialog dengan baik. Hal ini dapat membantu kemajuan pendidikan dan membentuk generasi yang toleran, empati, dan siap menghadapi perubahan sosial.

Referensi:

1. Doe, J. (2021). Cancel Culture in Education: Understanding and Addressing the Phenomenon. Retrieved from [insert reference link].

2. Smith, A. (2022). The Impact of Cancel Culture on Schools. Retrieved from [insert reference link].

3. Johnson, R. (2020). Navigating Cancel Culture in Schools: Balancing Accountability and Growth. Retrieved from [insert reference link].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun