Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar: Menghilangkan Belenggu-belenggu Pembelajaran

6 Juni 2023   00:01 Diperbarui: 6 Juni 2023   00:22 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru belajar dari narasumber. Sumber foto: dokumen pribadi 

Selanjutnya, pembelajaran sering kali dianggap sebagai proses penuntasan kurikulum daripada membangun keterampilan belajar siswa. Kurikulum yang terlalu padat dan terfokus pada materi membuat guru terpaksa untuk melupakan pentingnya mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan pemecahan masalah. 

Penting bagi sistem pendidikan untuk melihat pembelajaran sebagai proses membangun keterampilan siswa yang akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan di dunia nyata.

Terakhir, asesmen seringkali hanya berfokus pada menguji pemahaman siswa (of learning), bukan sebagai alat untuk memperbaiki pembelajaran (for learning) dan menjadi bagian dari proses belajar (as learning). Asesmen yang hanya menekankan pada nilai dan peringkat akan mengarah pada pembelajaran yang sekadar menghafal tanpa pemahaman yang mendalam. 

Penting bagi sistem pendidikan untuk melihat asesmen sebagai bagian integral dari pembelajaran yang dapat memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa dan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Merdeka Belajar hadir sebagai paradigma baru yang berusaha mengatasi belenggu-belenggu pembelajaran yang ada. Konsep ini mendorong kebebasan dalam mengajar bagi guru, sehingga mereka dapat lebih kreatif dan inovatif dalam membangun suasana pembelajaran yang memerdekakan siswa. 

Guru harus diberikan kepercayaan dan keterlibatan yang lebih dalam merancang metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan mengembangkan keterampilan belajar yang relevan.

Selain itu, Merdeka Belajar juga mengedepankan asesmen yang holistik dan formatif. Asesmen harus digunakan sebagai alat untuk memperbaiki pembelajaran, memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa, dan melihat perkembangan mereka sebagai bagian dari proses belajar. 

Dengan pendekatan ini, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar dan mengembangkan potensi mereka secara optimal.

Dalam mengimplementasikan Merdeka Belajar, perlu dilakukan perubahan dalam kebijakan pendidikan dan peran pemerintah. Sistem pendidikan perlu memberikan kebebasan kepada guru untuk mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif, dan mendukung mereka dengan pelatihan dan sumber daya yang memadai. 

Pemerintah juga harus mengubah pendekatan asesmen yang hanya mengukur hasil akhir menjadi asesmen yang lebih holistik dan berkelanjutan.

Dalam rangka menghilangkan belenggu-belenggu pembelajaran, Merdeka Belajar menjadi solusi yang menjanjikan. Dengan memberikan kebebasan dan kepercayaan kepada guru, serta mengubah pendekatan asesmen, sistem pendidikan dapat memperkuat kualitas pembelajaran dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi masa depan dengan lebih baik. 

Merdeka Belajar bukan hanya sekedar konsep, tetapi merupakan panggilan untuk memberikan kebebasan dan pembebasan bagi pendidikan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun