Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Selayaknya Memahami: Game-Based Learning

22 Mei 2023   15:15 Diperbarui: 22 Mei 2023   15:20 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Game-Based Learning adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan elemen permainan untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk tantangan, kompetisi, dan pencapaian yang dirancang dalam format permainan, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan interaktif. 

Dalam Game-Based Learning, siswa didorong untuk aktif berpartisipasi, memecahkan masalah, berkolaborasi, dan mengembangkan berbagai keterampilan penting.

Dengan menggunakan Game-Based Learning, pembelajaran dapat menjadi lebih efektif, menarik, dan interaktif. Ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan memotivasi, sambil mengembangkan keterampilan penting yang relevan. Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, Game-Based Learning menjadi alternatif yang menarik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Referensi

Squire, K. (2011). Video Games and Learning: Teaching and Participatory Culture in the Digital Age. Technology, Education--Connections (The TEC Series), 2(1), 25-37.

Gee, J. P. (2005). What Video Games Have to Teach Us About Learning and Literacy. Computers in Entertainment (CIE), 3(2), 20-20.

Egenfeldt-Nielsen, S., & B. M. (2013). Understanding Video Games: The Essential Introduction. Routledge.

Plass, J. L., Homer, B. D., & Kinzer, C. K. (2015). Foundations of Game-Based Learning. Educational Psychologist, 50(4), 258-283.

Barab, S., Gresalfi, M., & Ingram-Goble, A. (2010). Transformational Play: Using Games to Position Person, Content, and Context. Educational Researcher, 39(7), 525-536.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun