Mohon tunggu...
Dr. Ir. Syahrial Shaddiq
Dr. Ir. Syahrial Shaddiq Mohon Tunggu... Dosen - Academician

Syahrial Shaddiq (SS) was born in Kelua, South Borneo, Indonesia on May 18, 1993. He obtained several degrees at the age of 27, such as a Bachelor of Engineering (S.T.), Master of Engineering (M.Eng.), and Doctor (Dr.) in electrical engineering and economics (human resource management) from Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, and Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, respectively graduated: the best, cum laude, and with distinction. Moreover, he was granted the degree of Engineer (Ir.), Master of Management (M.M.), Junior Professional Engineer (IPP.), and Certified NLP, NSP, and HRA in electrical engineering, strategic management, electrical engineering (master field of information technology/informatics), neuro-linguistic programming, negotiation, human resource analyst from Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Jakarta, Edu Learning Academy (ELA) Tangerang, and ARLC Yogyakarta. Due to all of his degrees and achievements, he became an academician of accounting, management, master of management, master of communication science, doctor of management science, economics, electrical engineering, information technology, industrial engineering, informatics engineering, public administration, public health, nutrition, law, statistics, and information system at the ULM, UT, UCB, UNISKA, UIN, UVAYA, UNUKASE, UNTAIN, STMIK, STIMI, Polkessin, UPMI Medan, and EMLV Paris. Besides as an academician, he is also a reviewer and editorial board of academic journals at the Behaviour and Information Technology (Q1), JuLIET UGM, JRC UMY, JITEKI UAD, BPI ULM, RAGAM, JSMB UTM, Prospek UNDIKSHA, Positif POLIBAN, SMBJ UPMI, JICTEE UTI, JCOB UCY, IJRIAS, IJRISS, Social Science Studies.

Selanjutnya

Tutup

Money

Investasi Bisnis dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi Berbasis Internet of Things (IoT)

2 Januari 2018   20:18 Diperbarui: 17 Desember 2018   15:11 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: comsoc.org

      Di era globalisasi dewasa ini, perkembangan teknologi informasi berkembang dengan pesat. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dewasa ini salah satunya ditandai oleh hadirnya Internet of Things (IoT) di tengah masyarakat dunia. Teknologi IoT pertama kali diperkenalkan oleh Kevin Aston, pria berusia 50 tahun kelahiran Birmingham, Inggris. Beliau mengembangkan teknologi IoT melalui proyek information technology (IT) berteknologi tinggi, yakni Auto-ID Center di Massachusetts Institute of Technology (MIT). IoT merupakan layanan internet yang terintegrasi dengan pemanfaatan jenis sensor tertentu, manfaat dari IoT yakni sangat dimungkinkan penggunanya melakukan remote control dari jarak yang sangat jauh, berbagi data, dan lain sebagainya.

      Bisnis merupakan sebuah keniscayaan yang memungkinkan pelakunya berinvestasi dan bertransaksi dengan memanfaatkan layanan IoT. Investasi bisnis dewasa ini yang sedang booming dan banyak menarik pelaku bisnis ialah investasi saham. Saham merupakan bisnis yang menarik bagi pebisnis newbie maupun pebisnis senior. Layanan IoT memungkinkan para pemain saham maupun pialang saham untuk terus berkompetisi bahkan saling bersinergi untuk satu tujuan yang sama, yakni memperoleh profit yang tinggi.  

      Investasi bisnis dengan memanfaatkaan layanan IoT seyogyanya akan menghasilkan output (hasil) yang baik apabila prosesnya dilakukan dengan prosedur yang benar. Berikut beberapa tips berinvestasi dengan memanfaatkan IoT dengan bijak: Pertama, memahami konsep IoT dengan sebaik mungkin, kemudian memahami konsep investasi saham dengan baik dan benar. Kedua, mampu mengintegrasikan dan mengoperasikan IoT untuk investasi saham secara benar. Ketiga, menjalankan bisnis tersebut dengan jujur agar barokah. Keempat, bertawakal kepada-Nya, karena ikhtiar telah diupayakan. Demikian tips perihal investasi dengan memanfaatkan IoT.

      Di Indonesia pengguna (user) internet sangatlah banyak. Pada tahun 2017 saja pengguna internet di Indonesia telah mencapai 93 juta active user. Tidak menutup kemungkinan, beberapa tahun kedepan para user ini mampu mengintegrasikan beberapa investasi bisnis, selain saham. Semisal, investasi bisnis dibidang Hotel Syariah yang terintegrasi dengan IoT. Semoga energi positif dari lahirnya teknologi IoT dapat dipergunakan sebaik-baiknya untuk kemajuan dan kemandirian negeri ini, karena kemajuan suatu bangsa tidak lepas dari kemajuan teknologi serta peningkatan kesejahteraan sosial penduduknya.

      IoT dapat dianalogikan seperti uang koin yang memiliki dua sisi, disatu sisi memberikan manfaat pada penggunanya, sedangkan disisi lain dapat menimbulkan mudharat bagi penggunanya. Manfaat yang akan diperoleh oleh pengguna telah disebutkan diatas, sedangkan kemudharatan yang akan diperoleh oleh pengguna semisal terdapat kebocoran data, sehingga menyebabkan pengguna mengalami kerugian, karena data tersebut telah disalahgunakan. Untuk mengantisipasi berbagai kelemahan dari sistem IoT seyogyanya keamanan (security) terhadap jaringan yang memungkinkan pengguna mengalami kerugian, ketika menggunakan IoT telah di-handle dengan sebaik mungkin agar IoT aman dan user friendly. Lantas, beranikah Anda berbisnis dengan memanfaatkan layanan IoT?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun