Mohon tunggu...
Syahrani
Syahrani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Kelahiran Banjarmasin, penyuka traveling, nonton dan aktif menulis di media sosial dengan tema pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Hanya Cuan Dijadikan Acuan

10 Mei 2022   06:19 Diperbarui: 10 Mei 2022   06:27 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Allah mentakdirkan usia umat Nabi Muhammad yang lebih pendek dibandingkan umat terdahulu --yang bisa mencapai ribuan tahun-- tentu menyiratkan kepada kita agar jangan lengah dengan waktu yang sedikit.

Allah itu Maha Adil. Walaupun usia kita pendek-pendek namun urusan ganjaran pahala, banyak sekali yang dilipatkandakan, seperti halnya keutamaan di bulan Syawal ini. Hanya dengan menambah 6 hari puasa setelah bulan Ramadhan, nilainya setara berpuasa setahun penuh. (HR. Muslim no. 1164). Semoga kita semua bisa memanfaatkan ini yaaa...

Waktu yang sedikit artinya kita harus melakukan sesuatu dengan efektif.

Silakan melakukan hobi, namun harus diingat, sebesar apa manfaatnya. Kalau manfaatnya sedikit, mungkin durasinya yang dibatasi. Biasanya seminggu sekali, reschedule jadi sebulan sekali. Biasanya seharian, rubah jadi setengahnya. Kalau nggak ada manfaatnya? Tinggalkan.

Silakan melakukan kegiatan bersama teman-teman, namun harus diingat, tujuannya apa. Kalau cuma ngumpul-ngumpul menghabiskan waktu berjam-jam, ngomongin anu, mending diselipkan kegiatan yang lebih bermanfaat, yang punya nilai kebaikan.

Silakan berbisnis, namun harus juga diingat. Yang kita bisniskan apakah ada manfaatnya untuk orang lain. Sebesar apa manfaatnya? Apakah hanya cuan yang dijadikan acuan? Yang penting laku, nggak pernah difikir apakah berdampak baik atau buruk terhadap orang lain.

Tulisan ini reminder buat Saya pribadi.

Semuanya akan dihisab.

Jangan sampai merugi sebelum kita pergi, menghadap ilahi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun