Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Golput, Islam, dan Politik

30 Januari 2019   11:35 Diperbarui: 12 Februari 2019   11:53 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat mudah saya kira, membedakan bagaimana soal narasi-narasi politik yang mereka buat dengan mengukur dari berbagai sudut pandang yang membelah secara kontradiktif antara formalisme dan substansialisme Islam yang mereka gaungkan di ranah publik.

Bagi saya, golput tentu saja menghindari arus besar mainstream yang secara argumentatif menarasikan Islam dan politik dalam ranah fanatisme politik aliran yang sejauh ini memang hadir menjadi dua kekuatan politik yang sedang berkontestasi. 

Saya sendiri cenderung menghindari perdebatan dua arus besar ini karena seolah-olah ini hanya mengulang kembali diksi-diksi kepolitikan yang telah usai ketika menyoal perdebatan Piagam Jakarta. 

Keberadaan Pancasila yang seharusnya menjadi pedoman berbangsa dan bernegara tanpa perlu ada klaim dari pihak manapun adalah hasil kompromi politik tingkat tinggi yang semestinya mampu membingkai setiap perbedaan politik, bukan malah menyulut semangat golput tetap meyala, karena mereka ternyata lebih sanggup berkompromi dan bersikap lebih luwes dalam hal berpolitik.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun