Ideologi politik yang dimaksud, tentu saja terkait dengan wawasan kebangsaan, keindonesiaan, dan kebhinekaan yang sejauh ini lekat dalam diri NU dan juga Jokowi. NU jelas menolak bentuk-bentuk "formalisme" keagamaan karena dinilai sebagai bentuk "pengkhianatan" atas keberadaan NKRI, begitupun yang diinginkan kalangan nasionalis. Kesamaan inilah yang kemudian terus dijaga dan dipelihara Jokowi, terlebih dalam suasana momentum politik yang semakin dekat, Pilpres 2019!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!