Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mistifikasi Politik di Pilkada Jakarta

28 Oktober 2016   21:54 Diperbarui: 28 Oktober 2016   21:59 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya kira, hiruk-pikuk Pilkada Jakarta yang sejauh ini dipandang sebagai ajang kompetisi politik secara rasional-demokratis, justru tak bisa juga dilepaskan dari nilai-nilai tradisional masyarakat yang masih menganggap penting mistifikasi yang ditunjukkan oleh simbol-simbol tradisi dan budaya. Ziarah kubur menjadi semacam “keharusan” dalam rentan sebuah mistifikasi politik: agar kontestan direstui oleh leluhur, diakui secara sosial dan akhirnya mendapatkan “legitimasi” kekuasaan dari masyarakat. 

Ada semacam “pelanggaran” yang justru akan didapatkan para kontestan politik jika mengabaikan hal ini. Jadi, diakui ataupun tidak, serasional apapun proses politik di negeri kita, pengabaian terhadap nilai-nilai dan warisan budaya yang telah tertanam sekian lama dalam masyarakat, justru akan merugikan para kontestan, karena mereka akan “dikucilkan” secara sosial dan tidak akan mendapat dukungan serta pengakuan dari masyarakat soal legalitas kekuasaannya.     

Wallahu a'lam bisshawab


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun