3. Keamanan Data: Amankan data dengan sistem yang layak. Kalau datamu tak sanggup diamankan, jangan dikumpulkan.
4. Nilai Sosial dan Dampak Nyata: Pastikan data digunakan untuk kebaikan, bukan sekadar profit. Tanyakan: Siapa yang diuntungkan? Siapa yang mungkin dirugikan?
5. Akuntabilitas: Jika terjadi kebocoran, jangan sembunyi. Akui, perbaiki, dan beri tahu pengguna dengan jujur.
6. Kesesuaian Konteks: Data yang sah dikumpulkan di satu konteks (misal: survei kesehatan) belum tentu pantas digunakan di konteks lain (misal: penjualan asuransi).
7. Evaluasi Berkelanjutan: Dunia berubah, teknologi berubah. Evaluasi ulang cara Anda mengelola dan berbagi data secara berkala.
Etika Adalah Hak Kita Bersama
Voluntary Code for Data Sharing bukan sekadar alat bantu teknokrat. Ini adalah alat refleksi bagi siapa saja yang peduli akan masa depan digital yang manusiawi.
Kode ini mengajak kita tidak menunggu hukum datang, tapi mulai bersikap bijak dari sekarang. Karena di dunia yang makin rakus akan data, mempertahankan etika bukanlah kelemahan, tapi bentuk keberanian.
Jika kita bisa memulai dari pertanyaan sederhana---"Perlukah saya menyimpan data ini?" atau "Apa dampak dari membaginya?"---maka kita sudah mengambil langkah kecil menuju dunia digital yang lebih adil.
Dan mungkin, suatu hari nanti, berbagi data bisa jadi tindakan yang membuat kita bangga---bukan menyesal.
Referensi
Holt, A. (2016). New technology meets age-old problems. Philosophy & Technology, 29(4), 393--395. https://doi.org/10.1007/s13347-016-0236-0
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI